Jakarta  (ANTARA News) - Bagi Galih Mandala Putra, penyandang gelar Putra Pariwisata Nusantara 2018, turut serta menyukseskan ajang olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018, merupakan kebanggaan tersendiri.

Menurut penyuka skateboarding itu saat ditemui di Smesco Indonesia, Jakarta, Minggu, siapapun termasuk anak muda di Tanah Air harus mau menjadi bagian dari suksesnya Asian Games 2018 agar nama Indonesia semakin tercitrakan baik di dunia internasional.

"Oleh karena itulah, saya bergabung dalam tim yang ambil bagian dalam Asian Games 2018 sebagai translator yang melayani para atlet dan official saat berwisata belanja," kata pemuda asal Bandung Jawa Barat itu.
Pada Sabtu dan Minggu (25-26/8), Galih bertugas sehari penuh melayani para atlet dan official yang akan berwisata belanja di Smesco Indonesia sebagai salah satu official store Asian Games 2018.

Galih yang terpilih sebagai Putra Pariwisata Nusantara pada Maret 2018 di tingkat Provinsi Jabar kemudian melaju di tingkat nasional dan terpilih pada April 2018 itu sudah bertugas melayani dan menyambut beberapa kontingen yang hadir pada akhir pekan ini.

"Saya memang kebetulan menyukai bahasa, jadi saya di sini bertugas sebagai translator untuk bahasa Inggris. Saya memperkenalkan pada tamu-tamu yang hadir tentang produk khas Indonesia yang ada di sini yang merupakan produk unggulan terbaik dari setiap provinsi," katanya.

Selain karena ingin menjadi bagian dari suksesnya Asian Games 2018 di Indonesia, Galih sekaligus bangga bisa menjelaskan tentang beragam kekayaan produk khas nusantara kepada tamu asing yang berkunjung ke Smesco Indonesia dalam rangkaian acara Asian Games 2018.

"Banyak hal yang bisa kita ceritakan kepada para tamu yang hadir dan saya sangat bersemangat melakukannya. Apalagi masing-masing produk khas Indonesia ada sejarahnya jadi banyak yang bisa kita bagikan ceritanya kepada kontingen Asian Games," katanya.


Pada Sabtu (25/8) misalnya, Galih yang menempuh pendidikan di Universitas Telkom Bandung itu sudah melayani kontingen dan delegasi dari Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Uzbekistan, Mongolia, dan Pakistan.
Ia akan bertugas kembali selama akhir pekan ini sampai periode Asian Games 2018 selesai secara bergantian dengan rekan-rekannya.

Meski senang, ada saja hal yang menjadi tantangan baginya saat bertugas. Misalnya saja ketika ada tamu yang didampinginya sangat fanatik untuk mencari barang atau produk tertentu.

"Ini tantangan tersendiri kalau ada tamu yang minta dicarikan misalnya batik yang sama persis seperti yang dia cari dari foto. Saya harus tahu jenisnya apa, dari daerah mana. Kadang tamu juga tidak mau saat kita coba tawarkan corak yang lain.
Contohnya saja ada delegasi dari Mongolia yang mencari batik bonise dari Babel," katanya.

Padahal di Smesco Indonesia tersedia beragam pilihan dan jenis batik yang berbeda-beda dari seluruh nusantara.
Hal itu pulalah yang membuat Galih menyadari betapa Indonesia memiliki kekayaan produk dan budaya yang begitu banyak.

Galih kerap bertanya kepada para tamu yang dilayaninya tentang kesan selama tinggal di Indonesia dimana sebagian besar dari mereka memiliki jawaban yang positif.

"Mereka mengaku pengalaman berwisata belanja di Indonesia khususnya di Smesco ini merupakan hal yang sangat berharga. Sebagian besar dari mereka ingin kembali ke sini lagi, mereka ingin mengenal lebih banyak tentang Indonesia," katanya.

Galih tidak sendiri, putra dan putri Indonesia termasuk Abang None Jakarta pun bertugas melayani para tamu Asian Games dengan beragam penugasan yang mereka sandang.
Semua berharap mereka bisa memberikan kesan yang baik kepada delegasi dan kontingen Asian Games 2018 sehingga bisa menjadi citra yang bagi Indonesia.

Sementara bagi UKM di Tanah Air, semakin banyak tamu asing yang mengenal produk mereka menjadi peluang yang besar untuk membuka pasar yang lebih luas.
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018