Jakarta (ANTARA News) - Timnas polo air putra Indonesia harus mengakui ketangguhan Tim China, setelah kalah dengan skor 19-2 dalam laga grup B Asian Games 2018 di Stadion Aquatik, Senayan, Jakarta, Minggu.
     
Tim China yang diasuh Petar Porobic, membungkam Indonesia selama tiga kuarter tanpa balas. Indonesia baru mampu mencetak dua angka di kuarter keempat.
     
"China terlalu tangguh bagi Indonesia di laga ini, namun kami mendapatkan pengalaman berharga untuk persiapan SEA Games ke depannya," kata Pelatih Indonesia, Milos Sakovic ditemui usai laga di Stadion Aquatik.
     
Milos mengaku, selalu meminta hasil yang realistis kepada anak asuh dalam setiap pertandingan, mengingat ajang Asian Games 2018 ini diikuti tim-tim terbaik Asia.
     
Sementara salah satu pemain Timnas Indonesia Ridjkie Mulia mengakui Tim China lebih kuat dibanding Arab Saudi yang dihadapi sebelumnya, sehingga sejumlah pemain merasa kaget dengan permainan cepat lawan.
     
"Kami di setiap kuarter selalu mencoba untuk berbuat lebih baik dan mencetak angka, namun belum berhasil. Tapi hasil ini cukup bagus sebagai pengalaman pemain," katanya.
     
Ridjkie mengatakan, setiap pertandingan, pemain tidak dibebani dengan kemenangan oleh pelatih, dan diminta untuk bermain lepas, karena sudah mengetahui bahwa kemampuan Tim China di atas Indonesia.
     
Pada laga itu, Reza Auditya Putra dan kawan-kawan baru bisa mengimbangi permainan China di kuarter keempat, dan hanya mencetak dua gol melalui Erlangga Andaru Rinaldi dan M Hamid Firdaus.
     
Sementara di kubu China, pemain yang mencetak gol terbanyak ke gawang Indonesia adalah Zhongxian Chen dengan lima gol, disusul Zekai Xie dengan tiga gol.
     
Hasil kemenangan ini membuat tim Negeri Panda tersebut memperolah dua poin dari dua laga yang dijalaninya, atau masih satu kali menang, setelah kemarin (25/8) ditaklukkan Jepang dengan skor 12-4 yang dihelat ditempat yang sama.
     
Sedangkan bagi Indonesia, kekalahan ini membuatnya masih mengoleksi poin satu hasil bermain imbang dengan Arab Saudi 12-12.***4***
 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018