Jakarta (ANTARA News) - Mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat berpendapat bahwa olahraga elektronik alias eSports punya kesamaan dengan olahraga tradisional lain. 

Setiap atlet tak bisa berjuang sendirian, butuh kerjasama dari tim dalam bertanding.

"Di bulu tangkis ada tim event, harus kumpul semua untuk mengatur strategi, itu mirip (dengan eSports)," kata Taufik di konferensi pers Tencent untuk Arena of Valor, Jakarta, Senin.

Baca juga: Mengapa ada game online dianggap olahraga?

Dari luar, eSports terlihat berbeda dengan olahraga tradisional di mana atletnya bergerak secara aktif di lapangan. 

eSports lebih fokus pada mental dan konsentrasi, meski daya tahan fisik juga tak kalah penting untuk menunjang performa saat tanding, lanjut Taufik.

Baca juga: Tertarik jadi atlet eSports? Ini tipsnya

Tahun ini, eSports masih jadi cabang olahraga eksibisi di Asian Games 2018. Olahraga elektronik rencananya baru masuk pertandingan pada Asian Games 2022. 

Taufik berharap kelak makin banyak orang yang bisa mengharumkan nama bangsa dalam pertandingan eSports.

Baca juga: Mengenal eSports di Indonesia, dulu dan sekarang

"Saya harap mereka suatu saat bisa memberikan yang terbaik di eSports, apa pun yang digeluti harus suka dan cinta, termasuk dalam gim ini," ujar Taufik, optimistis kerja keras akan menghasilkan prestasi terbaik. 

Taufik yang mendapatkan medali emas bulu tangkis nomor tunggal putra Asian Games 2006 juga ikut membawa obor Asian Games 2018. Dia membawa obor di Bandung, Jawa Barat pada 11 Agustus silam.

"Saya minta (bawa obor) di tanah kelahiran saya di Bandung," kata Taufik yang ingin agar antusiasme tak cuma bergaung di Jakarta, tapi juga daerah lain.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018