Jakarta (ANTARA News) - Pencak silat kembali menambah pundi-pundi medali emasnya di ajang Asian Games 2018, setelah dua pesilat Indonesia, Sarah Monita dan Abdul Malik, menang dari lawan-lawannya dalam pertandingan babak final. 
 
Monita menang melawan pesilat Laos, Nong Oy Vongphakdy, di kelas C putri 55kg-60kg dengan skor 5-0, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin. 
 
Sementara Malik yang berhadapan dengan pesilat Malaysia, Muhammad Faizul M Nasir, di kelas B putra 50 kg-55 kg juga menang dengan skor telak 5-0.
   
Dengan dua kemenangan ini, maka pencak silat Indonesia dengan induk olahraga PB IPSI yang dipimpin Prabowo Subianto, telah menyumbangkan delapan medali emas sehingga posisi sementara Indonesia di tempat keempat setelah China, Jepang, dan Korea Selatan.

Capaian silat yang melampaui harapan ini ramai dibahas di media sosial. 
 
Dalam pertandingan di babak final, Monita sejak babak pertama hingga ketiga berhasil menguasai lawannya. Serangan-serangan yang dilancarkan beberapa kali mengenai sasaran. Bahkan, Nong Oy kewalahan menghadapi gempuran dia. Hingga akhirnya Monita menang telak 5-0.
 
Lain halnya dengan Malik yang bermain aman saat melawan Faizul. Sejak babak pertama di mulai hanya guntingan yang menjadi andalan Malik berhasil menjatuhkan lawannya. 
 
Poin yang diterima pun tiga angka. Tidak ada tambahan poin di babak ini. Di babak kedua pun, kedua pesilat saling bertahan hingga tidak ada satu poin yang didapat. 
   
Di babak ketiga, Malik dan Faizul berusaha bermain aman. Tidak ada serangan yang menghasilkan angka. Bahkan kedua pesilat melakukan pelanggaran hingga diganjar pengurangan satu poin. 
   
Dengan poin yang sangat tipis itu, maka Malik dari Indonesia dinyatakan menang dengan skor 5-0.

Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018