Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim bola basket putra Suriah, Veselin Matic, menyebut lawan yang menumbangkan timnya di perempat final Asian Games 2018, Chinese Taipei, merupakan salah satu tim Asia yang paling percaya diri tiap kali melantai.

Matic juga mengeluhkan kenyataan timnya baru tampil di dua pertandingan sepanjang Asian Games 2018 termasuk perempat final, sementara tim-tim pesaingnya sudah mengantongi sedikitnya dua pertandingan di fase penyisihan.

"Ini laga kedua kami. Cukup menimbulkan masalah bagi Suriah bahwa kami puasa bermain untuk waktu yang lama di kompetisi ini, lantas dihadapkan langsung pada bola basket bergaya Asia sekali," kata Matic saat ditemui seusai kekalahan 75-82 dari Taipei di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin.

"Saya tahu Taipei adalah salah satu tim dengan kepercayaan diri paling tinggi dalam cara mereka bermain basket," ujarnya menambahkan.

Bahkan ketika timnya beberapa kali merebut keunggulan di kuarter ketiga dan keempat, Taipei tetap tidak gentar ataupun mengubah cara bermain mereka.

"Mereka tidak peduli. Mereka menembak dan tahu apa yang mereka inginkan. Itulah gaya bola basket Chinese Taipei," katanya.

Baca juga: Basket putra Chinese Taipei taklukkan Suriah 82-75

Di kubunya sendiri, Matic menyoroti tak lancarnya upaya para pemain Suriah memanfaatkan keunggulan postur tubuhnya serta menerapkan pertahanan zonasi.

Kendati demikian Matic tetap menyongsong rangkaian pertandingan penentuan pemeringkatan yang akan dimulai Selasa (28/8) untuk menentukan urutan 5-8 turnamen.

"Kami kesini untuk main, syukurlah ada pertandingan perebutan peringkat kelima," kata Matic.

Suriah akan menghadapi tim yang kalah dari laga perempat final lain antara China kontra Indonesia.

Baca juga: Penggawa basket putra Iran terancam absen saat hadapi Korsel di semifinal

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018