Palembang (ANTARA News) - Indonesia mengandalkan dua atlet yakni Sanggoe Dharma Tanjung dan Pevi Permana di cabang olahraga skateboard Asian Games 2018, yang akan memasuki pertandingan hari pertama pada Selasa besok (28/8).

Pelatih kepala tim skateboard Indonesia, Jojaya Charles Kusuma, di Jakabaring Sport City Palembang, Senin, mengatakan peluang untuk mendapat emas memang cukup berat karena lawan-lawan yang cukup kuat dari negara-negara di Asia Timur. 

“Lawan berat tentu dari Jepang dan Chinese Taipei. Tapi, kami optimistis anak-anak melakukan yang terbaik," kata pelatih yang akrab disapa Charlie Hobbies ini.

Menurut dia, mematok target satu emas di Asian Games merupakan target yang sudah realistis. 

"Emas dari putra bisa saja datang dari Sanggoe atau Pevi. Satu emas cukup realistis. Kalau lebih Puji Tuhan,” ujar Charlie.

Cabang olahraga skateboard pada Selasa besok akan mempertandingkan babak kualifikasi untuk nomor park dan street putra. Nomor park dimulai pukul 09.10 WIB. Ada 10 skateboarder dari lima negara akan saling bersaing, yakni Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Thailand dan Malaysia.

Sedangkan, nomor street akan diikuti oleh 18 skateboarder. Penyisihan akan dimulai pukul 11.00 WIB. Babak kualifikasi putra akan berlangsung selama sehari penuh, dan partai final akan dipertandingkan pada Rabu (29/8).

Indonesia menurunkan enam atlet untuk dua nomor yang dipertandingkan, yakni nomor street dan park. Selama persiapan selama dua bulan, para skateboarder ini sempat berlatih di Amerika Serikat. 

Untuk nomor park putra, Timnas Skateboard Indonesia akan menurunkan Sanggoe Dharma Tanjung dan Gregorius Aldwin Angka Widjaja. Sedangkan, untuk nomor street, ada Pevi Permana dan Jason Dennis Lijnzaat.

Sementara itu, untuk atlet putri, Timnas Skateboard Indonesia hanya menurunkan dua atlet, salah satunya adalah Nyimas Bunga Cinta. Skateborder berusia 12 tahun ini akan turun di dua nomor. Sedangkan satu atlet lainnya adalah Aliqqa Kayyisa.

Untuk skateboarder putri, Charlie mengatakan tidak menargetkan medali karena Bunga dan Aliqqa merupakan aset bagi masa depan skateboard di Indonesia.

“Kami tak memberi target terlalu tinggi kepada mereka berdua. Terpenting bisa tampil baik dan mengambil pengalaman dari ajang bergengsi Asian Games ini agar lebih menambah kepercayaan diri," ujar Charlie.

Baca juga: INASGOC antisipasi hujan ganggu pertandingan skateboard
Baca juga: Singapura dan India batal kirim atlet skateboard

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018