Palembang (ANTARA News) - Kapten timnas putra Sepak Takraw Herson Mohamad mencukur rambut bergaya "Mohawk" dan dicat merah untuk memenuhi nazar jika berhasil masuk ke babak final Asian Games 2018.

"Ini sekarang dicukur mas, karena sudah janji sama teman-teman. Kalau kami berhasil masuk final, kami cukur botak," katanya saat ditemui di Ranau Hall Jakabaring Sport City Palembang, Selasa.

Menurut dia, lolosnya timnas putra ke babak final merupakan sebuah catatan sejarah yang membanggakan karena dalam perjalanan Sepak Takraw di Asian Games sebelumnya belum pernah masuk hingga babak final.

Herson dan kawan-kawan ingin melakukan perayaan kecil-kecilan sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan tersebut.

Baca juga: Timnas putra siap hadapi lawan berat Malaysia

Meski begitu, ia enggan bersikap berlebihan dalam melakukan selebrasi karena ingin fokus dalam pertandingan final melawan Malaysia pagi ini.

"Kami tidak mau berbangga-bangga dulu, hari ini kami harus main lebih baik lagi. Semoga bisa memberi yang terbaik buat Indonesia," pungkas Herson dengan semangat.

Dengan masuknya timnas putra, pria asal Gorontalo ini juga mengatakan capaian tersebut merupakan momen bersejarah bagi Sepak Takraw Indonesia.

Selama ini timnas Sepak Takraw belum pernah masuk ke babak final dalam gelaran Asian Games.

"Ini baru pertama kalinya Indonesia bisa masuk ke final. Asian Games sebelumnya belum pernah, senior saya dulu juga bilang hal yang sama," tutur Herson.
Pemain sepak takraw Indonesia Nofrizal (tengah) menendang bola dihadang pemain Korea Selatan Junho Lee (kanan) pada pertandingan semifinal regu putra sepak takraw Asian Games 2018 di GOR Ranau, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Ferdy Siregar)
Tim Indonesia meluapkan kegembiraanya setelah mengalahkan tim Korea Selatan pada pertandingan semifinal regu putra sepak takraw Asian Games 2018 di GOR Ranau, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Ferdy Siregar)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018