Kedua tim sesama negara Asia Tenggara ini memperebutkan peringkat 7-12 setelah sama-sama mengalami kekalahan dalam fase 12 besar.
Thailand kalah secara dramatis dari tuan rumah Indonesia 2-3, sedangkan Myanmar gagal mengatasi ketangguhan tim kuat Qatar dan kalah tiga set langsung.
Dalam pertandingan ini, kedua tim juga menurunkan banyak pemain cadangan yang sebelumnya jarang bermain di babak penyisihan maupun fase 12 besar.
Thailand yang menyimpan spiker Jirayu Raksakaew dan Kissada Nilsawai tetap bermain dominan karena mempunyai para pelapis yang setara.
Meski demikian, Myanmar yang dalam penyisihan Pool C pernah mengejutkan tim top Kazakhstan dan menang 3-1 tidak mau menyerah kalah.
Duel berjalan sengit, meski Thailand dapat mengakhiri set pertama dengan keunggulan tipis 26-24, setelah Kantarat Koonmee berhasil memblok serangan Min Myo.
Kondisi serupa juga terjadi di set kedua, setelah kedua tim saling kejar mengejar angka dengan posisi angka terjauh adalah 17-12 untuk keunggulan Thailand.
Namun, Myanmar yang berkekuatan pemain muda terus menekan pertahanan Thailand hingga memaksakan deuce 24-24.
Poin kedua tim terus merapat, meski perlawanan Aung Thu dan kawan-kawan harus berakhir, karena gagalnya spike Min Myo memaksa Thailand merebut set kedua 37-35.
Di set ketiga, Thailand yang bermain lebih santai membiarkan anak-anak muda Myanmar untuk berkembang dan bermain lepas.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh tim asuhan Win Kyaw Swar untuk unggul jauh 19-12 setelah spike Zaw Win Hlaing menembus pertahanan Thailand.
Myanmar yang tampil baik dalam periode ini, tidak menyia-nyiakan momentum, dan langsung menutup set ketiga dengan keunggulan 25-22.
Namun, sampai disitu saja perjuangan Myanmar, karena Thailand menggencarkan serangan di awal set keempat, hingga memimpin 18-12.
Setelah itu, hanya dalam waktu 20 menit, Thailand meraih set keempat 25-15 sekaligus memenangkan pertandingan.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
