Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyayangkan dugaan aksi anarkis yang dilakukan pesilat asal Malaysia dan akan segera menghubungi Menpora Malaysia untuk persoalan tersebut.
Imam Nahrawi usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo menyaksikan laga final recurve perorangan putri di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno GBK Senayan Jakarta, Selasa, mengaku baru mengetahui jika ada kejadian seperti itu dan akan berkomunikasi dengan Menpora Malaysia.
"Saya baru dengar kabarnya hari ini, tentu saya sangat menyesalkan hal itu dan akan menghubungi sahabat saya Pak Saddiq untuk menenangkan atletnya tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, dalam pertandingan itu pasti ada kalah dan ada yang menang. Namun apapun hasilnya seharusnya ditanggapi dengan positif atau lapang dada.
Soal tudingan atlet silat Malaysia Mohammad Al Jufferi Jamari yang mundur dari pertandingan dan menuduh wasit tidak adil dalam memimpin pertandingan, dirinya mengaku jika keputusan wasit itu harusnya dihormati.
Dirinya juga bahkan mencontohkan bagaimana kekecewaan masyarakat Indonesia pada saat pertandingan sepak bola Indonesia melawan Uni Emirates Arab dibabak 16 besar.
Saat itu, wasit Shaun Roberts Evan yang dipercaya memimpin laga dinilai tidak adil dan fair namun pada kenyataannya para pemain Timnas Indonesia tidak bersikap anarkis atau merusak fasilitas karena merasa dicurangi.
"Kita berikan keleluasaan bagi wasit juri untuk menjalankan tugasnya dengan baik, apalagi penentuan wasit dan juri itu bukan Indonesia namun federasi Asia," ujarnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018