Indonesia yang dalam fase 12 besar mengalahkan Thailand langsung berupaya menahan serangan Korea Selatan yang gencar pada awal set pertama.
Kombinasi serangan yang sulit diantisipasi Mahfud Nurcahyadi dan kawan-kawan itu membuat tim asuhan Kim Hochul sempat unggul 10-8.
Buruknya pertahanan Indonesia, membuat Korea Selatan tercatat mencatatkan 13 spike, untuk memimpin 16-14, sebelum "technical time out" yang kedua.
Perolehan angka Korea Selatan tetap tidak terkejar oleh Indonesia, hingga akhirnya Sungmin Moon dan kawan-kawan mengakhiri set pertama 25-22.
Pada awal set kedua, koordinasi bertahan tim asuhan Samsul Jais yang buruk, membuat Korea Selatan langsung melesat 8-2, berkat tujuh spike yang dilancarkan.
Keunggulan Korea Selatan ini terus dipertahankan 16-11 dan setelahnya tim negeri gingseng terus melesat hingga kedudukan 20-14.
Penyebab unggulnya Korea Selatan, tidak hanya blok yang buruk, karena spike dari Rivan Nurmulki maupun Rendy Tamamilang kali ini tidak berdaya menghadapi rapat pertahanan lawan.
Dengan kondisi ini, Korea Selatan langsung mengakhiri set kedua 25-18, setelah serangan Sungmin Moon tidak mampu dihadang dengan baik oleh Zulfi Hernanda.
Jung Jiseok dan kawan-kawan yang sudah mencium aroma kemenangan tidak mengendurkan serangan pada awal set ketiga dan unggul 12-6.
Korea Selatan terus memimpin 20-14, setelah pengembalian bola Sungmin Moon jatuh ke bidang lapangan lawan yang kosong.
Mimpi Indonesia untuk melaju ke semifinal harus terkubur di hadapan ribuan fans yang memadati Tennis Indoor, setelah Korea Selatan merebut set ketiga 25-18.
Dengan kemenangan ini, maka Korea Selatan dipastikan berlaga di semifinal untuk meladeni tantangan Chinese Taipei.
Ikut hadir menyaksikan pertandingan ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018