Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Tim Nasional Bola Voli Putra Samsul Jais mengakui pertahanan Indonesia yang rapuh menjadi penyebab kekalahan tiga set langsung dari Korea Selatan di babak perempat final.

"Sekuat-kuatnya 'defence' kita, kalau kita tidak bisa berebut bola diatas net, blok jadi susah," ujar Samsul saat ditemui seusai pertandingan Indonesia melawan Korea Selatan di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Selasa malam.

Samsul menjelaskan blok-blok yang rapuh itu juga disebabkan oleh teknik maupun kolektivitas permainan Korea Selatan yang setingkat diatas para pemain Indonesia.

"Kita akui teknik dan kolektivitas mereka baik," kata mantan pelatih Palembang Bank Sumsel Babel ini.

Dengan kekalahan ini, Indonesia hanya akan bertarung di perebutan peringkat lima melawan pihak yang kalah dalam pertandingan perempat final Jepang melawan Qatar.

Untuk pertandingan tersebut, Samsul memastikan anak asuhnya akan tetap tampil optimal, dengan melakukan pembenahan terlebih dahulu dalam servis maupun blok.

"Kita perbaikan di teknik bola pertama, kalau servis kita bagus, kita bisa menyerang dengan bagus dan blok juga bagus," katanya.

Sebelumnya, Indonesia harus mengubur mimpi berlaga di semifinal setelah ditaklukan Korea Selatan 0-3 (22-25, 18-25, 18-25). 

Indonesia tidak berdaya menghadapi berbagai kombinasi serangan dari Korea Selatan dan harus kalah tiga set langsung dalam waktu 83 menit.

Pemain Korea Selatan Sungmin Moon menjadi bintang pertandingan ini dengan mencatatkan 14 spike, disusul Jeon Kwangin yang membukukan 13 spike dan Jung Jiseok yang membuat 12 spike.

Sementara itu, pemain terbaik dari Indonesia adalah Rivan Nurmulki yang membuat sembilan spike, disusul Rendy Tamamilang yang membukukan delapan spike dan Sigit Ardian yang mencatatkan empat spike.

Baca juga: Kapten tim Indonesia akui keunggulan Korea Selatan
Baca juga: Tim voli Indonesia gagal melaju ke semifinal

Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018