Jakarta (ANTARA News) - Timnas bola tangan putri Indonesia kembali menelan kekalahan atas Hong Kong setelah sebelumnya pernah kalah saat babak penyisihan grup B pada 22 Agustus pekan lalu di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu.
Di pertemuan kedua itu Indonesia menelan kekalahan dengan skor 16-30. Sementara itu pada pertandingan sebelumnya Indonesia menelan kekalahan dengan skor 11-35.
Pelatih bola tangan Putri Indonesia Abdul Kadir mengatakan tak mempersalahkan kekalahan tersebut. Sebab dengan pertandingan level internasional yang dilakoni semenjak tanggal 13 Agustus hingga pertandingan terakhir pada Rabu (29/8) siang tadi permainan timnya terus berkembang.
“Permainan anak-anak hari ini luar biasa. Mungkin karena ada motivasi juga dari pak Ketua Umum ABTI jadi tadi pada semangat apalagi dijanjikan hadiah bagi yang berhasil mencetak gol dan bagi kiper yang berhasil menjaga gawangnya dengan baik,” katanya.
Pertandingan kedua melawan Hong Kong, China itu adalah pertandingan memperebutkan peringkat tujuh dan delapan dari total 10 tim yang ikut. Dengan kekalahan itu maka Indonesia saat ini berada pada peringkat ke delapan bola tangan untuk Asian Games 2018, sementara Hong Kong tempati peringkat ke tujuh.
Kadir mengatakanj ika dilihat dari enam pertandingan yang dilakoni, sebenarnya jumlah tembakan ke gawang lawan sama seperti jumlah tembakan lawan ke gawang Indonesia. Namun kelemahan tim yang dilatihnya adalah pada saat penyelesaian akhir.
“Kebanyakan kita lebih banyak membuang-buang bola saat berada di depan gawang. Masih mending kalau lemparannya kena ke tiang gawang, kalau melenceng jauh tentu sangat disayangkan,” tambahnya.
Oleh karena itu kata dia untuk selanjutnya jika dirinya masih dipercaya menjadi pelatih, akan banyak yang harus dibenah sehingga lebih baik lagi tim Indonesia.
Sementara itu pencetak gol terbanyak Lia Aprilia dengan empat golnya mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan pertandingan-pertandingan. sebelumnya pertandingan terakhir adalah permainan terbaik mereka.
“Semoga nanti saya masih bisa dipilih lagi menjadi atlet bola tangan. Jika ia maka saya akan berjuang setidaknya bisa unggul untuk ASEAN,” tambahnya.
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada suporter yang selama ini selalu mendukung perjuangan dirinya dan timnya saat bertanding.
Baca juga: ABTI : Bola tangan Indonesia masih perlu pembenahan
Baca juga: Putri China lolos ke final secara dramatis
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018