Jakarta (ANTARA News) - Perkembangan eSports di Indonesia mulai terlihat, salah satunya dari keterlibatan perdana di Asian Games 2018 sebagai olahraga eksibisi alias demonstrasi, hanya saja masih ada kendala yang dihadapi.

Ketua Umum Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA), Eddy Lim, menjelaskan sebagian orang berpikir eSports hanya hiburan dan main-main semata.

"eSports tidak dianggap ada hubungannya dengan olahraga, sehingga harus dijelaskan apa korelasinya," kata Eddy di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Berkenalan dengan atlet eSports Pro Evolution Soccer

Di Indonesia, eSports kini sudah diakui oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, sementara IeSPA juga sudah jadi anggota dari Komite Olimpiade Indonesia.

Dengan masuknya eSports sebagai bagian dari olahraga, Eddy mengatakan banyak aspek positif gim yang akhirnya jadi semakin menonjol.

Baca juga: Indonesia dapat medali emas pertama dari eSports Asian Games

Ia membandingkan dengan bela diri yang pada masa lampau lebih condong pada konotasi negatif, tapi berubah ketika bela diri dianggap sebagai olahraga.

Dulu, gamer hanya bermain untuk kepuasan pribadi atau untuk komunitas tempatnya bernaung. Setelah eSports diakui sebagai cabang olahraga, ada perbedaan yang mencolok.

"eSports menumbuhkan nasionalisme," tutur Eddy, menjelaskan para atlet maupun penonton merasakan atmosfer yang berbeda di pertandingan Asian Games 2018, di mana para pemain membela nama negara.

"Ini sisi positifnya eSports jadi bagian Asian Games."

Baca juga: Kapan eSports dilombakan di Olimpiade?

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018