Walau menang, Indonesia sempat kecolongan satu pertandingan, khususnya setelah pemain Iran Hadis Farzad menang mudah dari Irma Maryani 3-0 (11-7, 11-7, 11-5).
Akan tetapi, kekalahan Indonesia pada set pertama ternyata memotivasi dua pemain unggulan, Yeni Siti Rohmah dan Catur Yuliana untuk menyusul ketertinggalan.
Wakil kedua Indonesia Yeni Siti Rohmah memang sempat tertinggal dari dara berusia 19 tahun asal Iran, Fereshteh Eghtedari 7-11 pada set pertama.
Alhasil, Yeni pun berhasil membalik arah pertandingan dengan unggul mulai set ketiga, hingga babak penentuan, set kelima.
Laga kedua nomor beregu putri Indonesia versus Iran berlangsung relatif panjang selama 46 menit dengan skor akhir 3-2 (7-11, 10-12, 11-7, 11-8, 11-8).
Masuk ke laga ketiga, Catur Yuliana pun mengikuti jejak seniornya dengan menang mudah dari pemain Iran Ghazal Sharafpour.
Dalam pertandingan tiga set, Catur mampu unggul 3-0 (11-2, 11-4, 11-8) dari lawannya itu, dan menyelesaikan pertandingan pada menit ke-27.
Saat ditemui selepas bertanding, Pelatih Tim Squash Putri Indonesia Nuryanto mengaku puas dengan permainan tiga atletnya pada babak penyisihan grup melawan Iran, Rabu.
"Artinya, kita sudah dua kali menang. Pertama, menang dari China 2-1, dan dari Iran 2-1. Sisa pertandingan terakhir melawan Thailand, Kamis," kata Nuryanto saat ditemui selepas pertandingan di Stadion Squash, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Rabu.
Dengan demikian, Indonesia pun naik satu tingkat ke urutan ketiga setelah pertandingan keempat babak penyisihan grup Pool B, Rabu, dengan catatan dua kali menang, dan dua kali kalah.
Sementara itu, India dan Hong Kong masih memperebutkan posisi puncak klasemen Pool B, mengingat keduanya punya catatan sama, empat kali menang, dan nihil kalah.
Di bawah Indonesia, China dan Iran berbagi urutan keempat dengan catatan tiga kali kalah dan satu kali menang, diikuti oleh Thailand di posisi terbawah grup Pool B dengan tidak pernah menang selama empat kali bertanding di babak penyisihan grup.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018