"Kami berharap masih dapat menambah dua hingga tiga medali emas pada cabang bridge, perahu naga, dan kami mengharapkan kejutan datang olahraga air seperti polo air. Cabang tenis yang sebelumnya tidak diperhitungkan dapat memberikan kejutan medali emas," kata Syafruddin dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu malam.
Kontingen Indonesia, menurut Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu, telah melebihi target dengan menempati peringkat keempat.
"Sampai pukul 18.00 WIB, kontingen Indonesia telah mengoleksi 87 medali dengan rincian 30 emas, 22 perak, dan 35 perunggu. Itu adalah prestasi membanggakan dan sedikit mengejutkan bagi kita. Pada beberapa dekade terakhir, kontingen Indonesia dalam Asian Games ada pada posisi di luar 10 besar," kata mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia itu.
Tim Kontingen Indonesia dalam Asian Games 2018 mencatat sejumlah cabang olahraga yang mencetak kejutan meraih medali emas adalah tenis, balap sepeda dengan dua medali emas, bulu tangkis dengan dua medali emas, dan panjat tebing yang menyumbang tiga medali emas.
Syafruddin mengatakan perolehan medali emas kontingen Indonesia dalam Asian Games ke-18 itu merupakan hasil pemusatan latihan dan keikutsertaan uji coba atlet-atlet nasional dalam berbagai kejuaraan internasional seperti Asian Games 2014, SEA Games 2017, dan kejuaraan-kejuaraan tunggal cabang olahraga.
"Kami meminta terus dukungan masyarakat sampai hari terakhir perjuangan kami. Saya terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang selama ini selalu memberikan dukungan kepada para atlet," katanya.
Cabang pencak silat, lanjut Syafruddin, menjadi cabang yang paling banyak menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia dengan total 14 medali emas dan satu medali perunggu.
Kontingen Indonesia, hingga pukul 20.00 WIB, telah mengumpulkan total 88 medali dengan rincian 30 medali emas, 22 medali perak, dan 36 medali perunggu.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
