Jakarta (ANTARA News) - Pebalap putri Indonesia Ayustina Delia Priatna unjuk gigi di final nomor balap sepeda track omnium putri Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta International Velodrome, Rabu.

Walaupun gagal mempersembahkan medali bagi Indonesia, Ayustina sudah berusaha menunjukkan performa terbaiknya di balapan yang merupakan decathlonnya balap sepeda itu.

Omnium terdiri dari empat disiplin itu, yaitu scratch race, tempo race, elimination race, dan point race yang harus diselesaikan dengan baik. Artinya pengumpulan poin per poin dari empat disiplin tersebut dikumpulkan untuk menentukan posisi pebalap di klasemen dan juara.

Skala poin yang diberikan di tiga balapan pertama masing-masing 40 untuk peringkat pertama, 38 untuk kedua, 36 untuk ketiga dan seterusnya.

Di balapan pertama yaitu scratch race, pebalap Uzbekistan Renata Baymetova terlalu tangguh bagi lawan-lawannya setelah mampu finis pertama dan meraih poin terbanyak yaitu 40.

Balapan dengan jarak 30 lap atau 7,5 km ini memiliki peraturan yang sederhana. Siapa yang menyentuh garis finis pertama dia yang menang.

Ayustina finis di peringkat 10 mengantongin 22 poin di scratch race.

Kemudian di balapan kedua, tempo race, setelah lima lap pertama pebalap mengakumulasikan poin dengan memenangi sprint atau melakukan overlap pebalap lainnya. Pebalap mendapatkan satu poin setiap finis pertama di balapan sepanjang 30 lap itu.

Ayustina berusaha untuk memimpin peleton di awal race tetapi pebalap korea Selatan Youri Kim dan Chinese Taipei Ting Ying Huang terlalu kuat di depan dan memimpin hingga bebeberapa lap.

Kejutan justru datang dari pebalap Jepang Yumi Kajihara, yang menyimpan tenaganya terlebih dahulu di peleton utama untuk menyerang.

Ketika menyerang, Kajihara tak terkejar keluar sebagai peraih poin terbanyak di akhir balapan dengan 13 poin, disusul oleh Huang dengan 9 dan Kim dengan 3.

Ayustina harus puas dengan finis di peringkat 9 di tempo race.

Di elimination race, kedua belas pebalap start bersamaan di balapan ini.

Peraturannya sederhana, jangan sampai menjadi yang terakhir menyentuh garis finis karena setiap dua lap siapa pun yang terakhir menyentuh garis finis akan tereliminasi. Balapan berakhir hingga tertinggal satu pebalap yang tercepat.

Ayustina menjadi pebalap kelima yang tereliminasi di balapan setelah India, Macau, Uzbekistan dan Singapore.

Poin terbesar balapan elimination race menjadi milik pebalap Jepang Yumi Kajihara yang finis terdepan.

Di balapan terakhir, points race, Ayustina mengaku membalap tanpa beban karena hasil kurang bagus di tiga balapan pertama yang membawanya di peringkat 10 klasemen dengan 72 poin.

"Untuk hari ini kesalahan di nomer-nomer awal, terlalu lengah. Di eliminasi juga, posisi sudah bagus, tapi kurang jeli sama lawan-lawan di belakkang, jadi tereliminasi," ungkap Ayu.

"Terus karena poinnya sudah terlalu jauh, tadi sempat ke sepuluh, jadi point race sebenarnya sudah tidak ada target, yang penting main all out saja," kata dia.

Di points race yang menempuh 80 lap atau 20km itu, pebalap melakukan sprint untuk meraih poin di setiap 10 lap yang ditandai dengan bel.  

Poin, berturut-turut lima, tiga, dua dan satu, akan diberikan kepada empat pebalap pertama yang menyelesaikan sprint terdepan.

Besaran poin akan digandakan di sprint terakhir di penghujung balapan.  Pebalap pun bisa meraih 20 poin tambahan jika melakukan "overlap" para pebalap lainnya.

Dengan hanya mengantongin empat poin dari dua sprint pertama, Ayu tampil habis-habisan di sprint terakhir sehingga mampu finis pertama yang memberikan poin ganda bagi dia.

Ayu pun mendapat tambahan 20 poin karena melakukan overlap pebalap yang lain.

Dengan hasil itu, posisi ayu menjadi juara di points race sehingga posisinya terkatrol menjadi peringkat enam di klasemen akhir dengan tambahan 34 poin menjadi 106.

"Dari tiga disiplin awal, kita kurang bagus. Poin sangat jauh untuk mengejarnya Ayu harus lebih keras lagi berusaha di point race yang terakhir," kata pelatih kepala timnas sepeda Dadang Haris Purnomo.

"Tapi saya rasa Ayu sudah maksimal dan dia bisa menyerang pada akhir points race," kata Dadang.

Medali emas nomor balap sepeda track omnium putri diraih oleh pebalap putri Jepang Yumi Kajihara yang tampil mendominasi di empat balapan tersebut.

Kajihara berhasil mengumpulkan poin terbanyak dari empat disiplin balapan tersebut dengan total 138 poin untuk medali emas.

Sementara medali perak diraih oleh pebalap Chinese Taipei Ting Ying Huang dengan total poin 126.

Youri Kim dari Korea Selatan harus puas dengan medali perunggu dengan torehan 121 poin.

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018