"Ini hasil yang cukup menarik buat kami, karena memang dari awal kita tidak berharap untuk memenangkan Lintas alam," kata Kepala Pelatih Tim Nasional Indonesia, Gendon Subandono, di Bogor, Kamis.
Lintas Alam atau Cross Country (XC) nomor terakhir yang dipertandingkan di cabang paralayang, diikuti sekitar 70 pilot putra dan putri dari 16 negara. Total ada dua medali emas, perak dan perunggu yang diperebutkan.
Gedon mengatakan, Jepang, Nepal dan Korea adalah negara-negara kuat di lintas alam karena memiliki pilot-pilot kelas dunia.
"Kami (Indonesia) dengan pilot-pilot muda harus banyak belajar, tapi dalam kesempatan pendek lima hari ini, ternyata kita mampu bersaing dengan mereka," kata Gendon.
Ia mengatakan, pada ronde pertama dan kedua Indonesia bisa memenangkan pertandingan, bertengger di posisi pertama. Karena didukung kondisi dan cuaca yang keras dan terang.
Tetapi di babak ketiga, keempat hingga kelima, ketiga negara Jepang, Korea dan Nepal memenangkan kopetisi, dan Indonesia bisa bersaing dengan pilot-pilot kelas dunia tersebut.
"Kami akui Jepang, Nepal, Korea mempunyai pengalaman yang tinggi dibanding Indonesia. Kami berharap di akurasi, karena pilot-pilot kita lebih di akurasi. Kalau mendapatkan perunggu di XC (cross country) adalah bonus," kata Gendon.
Sementara itu, Hening Paradigma salah satu dari lima atlet putra Indonesia mengetahui bahwa lawan-lawan yang mereka hadapi adalah pilot-pilot juara dunia.
"Kami berterimakasih pilot-pilot juara dunia ini datang ke paralayang, khusus Jepang, Korea, dan Nepal adalah negara-negara kuat di Asia yang kami akui kekuatannya," kata Hening.
Menurut Hening, semua pilot bermain bagus. Di sisi lain menghadapi tantangan situasi cuaca, dengan jarak tempuh bermain hanya 25 sampai 30 km.
"Tapi ini adalah permainan, ini adalah olahraga, sudah ada pemenangnya, dan yang ada kurang beruntung saja," Hening.
Indonesia mempersembahkan dua emas, satu perak dan tiga perunggu. Perolehan ini menjadikan Indonesia juara umum di cabang paralayang.
Emas pertama dipersembahkan oleh tim putra putra yang diperkuat Hening Paradigma, Jafro Megawanto, Aris Apriansyah, Joni Efendi, dan Roni Pratama, di nomor Ketepatan Mendarat beregu putra.
Emas kedua diraih Jafro Megawanto di nomor Ketepatan Mendarat individual putra. Satu perak diraih Rika Wijayanti di nomor ketepatan mendarat individual putri.
Sedangkan tiga perunggu diraih dari nomor ketepatan mendarat beregu putri yang diperkuat skuad Rika Wijayanti, Lis Adriana, dan Ike Ayu Wulandari. Berikutnya di nomor Lintas alam beregu putra dan putri.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018