Jakarta (ANTARA News) - Atlet Indonesia Hendra Yap memiliki cedera ligamen krusiat anterior (ACL) sejak 2013, yang kembali kambuh ketika ia turun pada final nomor jalan cepat 50 km putra di Asian Games 2018, Kamis pagi.

"Saya terus tetap jalan karena saya butuh prestasi di atletik karena masih ingin terus berprestasi," ujarnya.

Hendro menceritakan, dirinya sebenarnya memiliki cedera ligamen krusiat anterior (ACL) sejak 2013 dan lutut kirinya mengalami pengapuran namun tetap mengikuti pertandingan hingga berakhir.

Menurut dia, dalam final jalan cepat 50 km putra, dirinya mengalami kesakitan akibat cedera yang masih dideritanya tersebut namun terus ditahan hingga pada kilometer 27 ia mendapatkan banyak peringatan dari tim medis yang berjaga.

"Saya memang disuruh operasi untuk cedera ini namun saya tidak mau karena kemungkinan bisa kembali di atletik hanya 25 persen, saya tidak mau," katanya.

Atlet asal Jawa Barat itu menceritakan bahwa dirinya sudah bertemu seseorang yang membantunya terapi atas cederanya, karena tidak mungkin bergantung kepada Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) sebagai induk olahraga atletik di Indonesia.

"Saya sudah bersyukur makan ditanggung PASI, itu sudah cukup. Untuk fisioterapi dan rehabilitasi cedera selama ini saya gunakan uang tabungan," katanya.

Hendro mengaku masih punya keinginan untuk turun di SEA Games 2019 dan Kejuaraan Dunia Atletik di Doha, Qatar tahun depan, karenanya ia belum mau pensiun dari olahraga atletik meskipun dokter sudah mengingatkan untuk berhenti.

"Dokter bilang saya harus berhenti dan divonis bisa lumpuh karena cedera ini menyangkut ke tulang ekor. Namun saya masih mau merasakan keberhasilan lebih lama lagi," katanya.

Hendro masih memiliki keinginan kuat untuk memperbaiki catatan waktunya di SEA Games, meskipun pada SEA Games 2017 di Malaysia, ia berhasil memecahkan rekor SEA Games dengan catatan waktu 1 jam 32 menit 11 detik pada nomor jalan cepat 20 km putra.

Pada SEA Games 2019, Hendro ingin turun di nomor 20 km putra, dan menargetkan perolehan waktu 1 jam 20 menit.

Baca juga: Hendro Yap ditandu akibat kelelahan

Baca juga: Jepang raih emas jalan cepat 50 km

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018