Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis Jonatan Christie suka menyimpan hasil tangkapan layar (screenshoot) komentar-komentar negatif dari netizen di dalam sebuah folder khusus di ponselnya.

"Nama foldernya 'Penyemangat'. Ini nggak niru siapa-siapa, ide sendiri saja. Buat mengingatkan saya kalau lagi di atas jangan sampai lupa diri, kalau lagi di bawah dan dikomentari begini bisa termotivasi," kata atlet yang akrab disapa Jojo itu, seperti dikutip dari rilis resmi PBSI, Kamis.

Jojo mengaku telah mengumpulkan foto-foto komentar negatif itu sejak tahun 2015.

"Semua lengkap sampai ada tanggal posting-nya. Suatu hari nanti kalau pensiun akan saya bingkai dan pajang di rumah. Mungkin suatu hari nanti akan saya lihatkan kepada anak saya, bahwa kata-kata yang menyakitkan bisa membuat kita jadi orang yang lebih kuat dari sebelumnya," jelasnya.

Jojo yang baru saja meraih medali emas Asian Games 2018 memiliki banyak penggemar. Tetapi tidak hanya fans, Jojo juga kerap dihujam kata-kata negatif atau bully oleh para haters-nya.

Menurut Jojo, kedua orangtuanya cukup terpengaruh oleh komentar-komentar negatif tersebut.

"Mama saya malah marah, sampai mau dibalas komentarnya sama mama saya," ujarnya.
 
BULU TANGKIS SEMIFINAL TUNGGAL PUTRA Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengelap lantai lapangan saat bertanding melawan pebulu tangkis Jepang Kenta Nishimoto, pada babak semifinal nomor peroranganAsian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah/tom/18. (INASGOC/NAFIELAH MAHMUDAH)


Baca juga: Kaos Asian Games 2018 Jonatan Christie laku Rp400 juta

Baca juga: Jonatan, Ginting, Ihsan soal komentar negatif netizen

Baca juga: Jonatan Christie sang juara



Peran nenek

Selain orangtua, neneknya merupakan orang yang punya peran dalam karier Jonatan.

"Saya memanggilnya Bunda. Salah satu orang yang penting dalam hidup saya. Saya bisa punya badan seperti ini berkat nenek saya. Waktu saya usia enam tahun, saya tinggal dengan nenek saya karena rumah saya jauh dari klub saya, PB Tangkas Intiland," jelas pria kelahiran 15 September 1997 itu.

Jojo menceritakan saat kecil ia dan ayahnya tinggal di rumah neneknya sehingga harus rela berpisah dengan sang ibu.

"Papa saya tidak percaya kalau saya tinggal di asrama. Jadi, saya dan papa pulang ke rumah setiap Sabtu dan Minggu. Saya harus rela berpisah dengan mama saya, ya mama juga mengorbankan perasaannya. Sama-sama tinggal di Jakarta, tapi cuma bisa ketemu Sabtu dan Minggu, sampai sekarang pun begitu. Papa dari kecil sering sama-sama saya, sering ikut latihan ke pelatnas, kasih masukan," ungkap Jojo.

Selain nenek, lanjut Jojo, keluarganya memiliki peran dalam meniti kariernya sampai sekarang.

"Dulu saya punya om yang kerja di Amerika, dia yang memberi uang kepada nenek saya untuk membelikan saya makanan yang bergizi, suplemen, daging, susu, vitamin, semua segala macam untuk saya. Seperti dokter gizi saya lah. Makanya badan saya bisa lebih besar dari anak-anak seusia saya. Keluarga saya punya peran masing-masing dalam karier saya," tuturnya.
 
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie merayakan kemenangannya setelah mengalahkan Chou Tien Chen dari Chinese Taipei 21-18, 20-22, 21-15 pada final di Istora Senayan, Selasa (28/8/2018), Jonatan mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. (Antara/Puspa Perwitasari)


Sejak penampilannya di Asian Games 2018, followers Jojo di Instagram meningkat pesat hingga tembus 1,2 juta.

"Wah, saya nggak pernah menyangka bisa punya followers sejutaan. Dari cuma 200 ribu sebelum Asian Games, bisa naik berapa kali lipat itu ya? Ya nikmati saja, tapi jangan jadi lengah," ujar dia.

Lalu apakah saat ini Jojo memiliki pacar?

"Pacar nggak punya, tapi memang lagi dekat dengan seseorang," katanya.

Ia pun memiliki kriteria untuk memilih perempuan yang akan menjadi kekasihnya.

"Seagama, pintar dan dewasa," kata Jojo yang merupakan fans Robert Downey Jr dan Kendall Jenner itu.

Setelah diberikan waktu untuk istirahat oleh pelatihnya Hendry Saputra, Jojo kembali lagi latihan dan bersiap untuk menghadapi turnamen di Jepang, China, dan Korea.

Waktu liburnya yang sangat terbatas membuat Jojo belum bisa ke negara impiannya untuk berlibur.

"Saya ingin ke Inggris karena saya suka sepakbola, saya penggemar Liverpool. Sebenarnya sudah pernah ke Inggris waktu tanding All England, tapi kalau waktu pertandingan kan enggak bisa jalan-jalan karena harus fokus. Mudah-mudahan suatu hari nanti saya bisa liburan ke Inggris. Tapi bukan di saat pertandingan, karena pasti ada beban pikiran bertanding dan jaga kondisi," jelas Jojo.

Baca juga: Jonatan, Ginting, Ihsan bicara soal tipe cewek mereka

Baca juga: Aksi-aksi keren Jonatan Christie, mulai dari mengepel lantai hingga buka kaos

Baca juga: Jonatan Christie senang makin banyak yang suka badminton

Pewarta: Monalisa
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018