Pada pertandingan yang disaksikan oleh Presiden ITTF Thomas Weikert dan Ketum PP PTMSI Oegroseno itu kedua pasang pemain bertempur habis-habisan untuk memaksakan kemenangan, dan tidak terlihat pelatih mendampingi kedua pasang petenis meja China itu.
Lin Gaoyuan/Wang Mangyu sempat unggul di dua set pertama yaitu 14-12 dan 11-9. Keunggulan ini didapatnya saat serangan bola kencang dan putaran keras baik dari sisi kiri dan kanan bet mampu dioptimalkan menjadi poin, meski beberapa kali terjadi adu reli.
Secara mengejutkan Wang Chuqin/Sun Yingsa mampu merebut empat set terakhir yaitu dengan skor 14-12, 13-11, 11-7 dan 11-7. Wang/Sun bermain tenang dan saling memberi instruksi sebelum servis sesuai bola kembalian lawan yang diinginkan.
Wang/Sun yang semula tertekan balik berada diatas angin dan mampu menampilkan pukulan-pukulan terbaik mereka serta mengembalikan serangan lawan ke arah yang sulit dijangkau.
Selama pertandingan yang mendapat sambutan meriah dari penonton itu kedua pasang pemain betul-betul mengerahkan segala upaya untuk bisa mendapatkan medali emas.
Usai pertandingan Wang Chuqin menyatakan, ketertinggalan di dua set pertama menjadikan dia makin perhitungan dalam bermain dan memikirkan bola pengembalian dan serangan yang tepat untuk mendapatkan poin.
Beberapa kali servis dari Lin maupun Wang berhasil diserang duluan menggunkan bola putaran kencang baik dengan sisi kiri maupun sisi kanan serta diatas meja menggunakankelenturan pergelangan tangan saat lawan memberikan servis pendek. Sebagai pemain kidal pukulannya juga sering tidak terduga arah oleh lawan.
"Kita sudah saling kenal dengan permainan masing-masing. Saya kira kami lebih siap dan mendapatkan kemenangan ini," ujarnya.
Sementara Sun yang kini baru berusia 18 tahun menyatakan emas pertama baginya dalam pertandingan olahraga multi iven membawa nama negara. "Tentunya ini akan menjadikan saya makin semangat berlatih untuk mengejar prestasi lebih tinggi," jelasnya.
Perunggu direbut oleh pasangan India (Achanta Sharath/Batra Manika) dan Hongkong (Ho Kwan Kit/Lee Ho Ching).
Pewarta: Maswandi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018