Indonesia hanya mampu meraih satu poin setelah menang dari Thailand, dan kalah dari Qatar (1-2), Singapura (0-3), India (0-3), dan Malaysia (0-3).
Dengan pencapain itu, Indonesia pun bertengger di peringkat kelima, berada satu tingkat di atas Thailand yang menempati posisi terbawah pada daftar klasemen Pool B.
Sementara itu, Malaysia berhasil menduduki posisi puncak klasemen, khususnya setelah unggul dari India 2-1 pada laga terakhir babak penyisihan grup di Lapangan Utama, Stadion Squash, Kompleks Olahraga GBK, Kamis.
Kemenangan Malaysia dari India turut melengkapi catatan sempurna tim putra Negeri Jiran itu yang tidak pernah kalah selama lima kali bertanding pada babak penyisihan.
Persis di bawah Malaysia, India menduduki posisi kedua pada daftar peringkat grup Pool B dengan catatan empat kali menang dan satu kali kalah.
Dengan posisi juara dan peringkat kedua grup, Malaysia dan India pun berhasil mengamankan tiket untuk bertanding di babak semifinal yang akan berlangsung Jumat.
Sementara itu, Singapura dan Qatar menempati urutan ketiga dan keempat, dan harus puas bermain sampai babak penyisihan, sebagaimana tim dari Indonesia dan Thailand.
Meski demikian, kekalahan Indonesia pada babak penyisihan sudah diprediksi oleh pelatih timnas Squash Indonesia Nuryanto.
Ia menjelaskan, banyak pemain dari negara lawan yang sudah masuk daftar peringkat dunia, khususnya versi Asosiasi Pemain Squash Profesional.
Meski demikian, ia menyampaikan, Asian Games 2018 menjadi ajang bagi para pemain timnas untuk menjajal bertanding dengan pemain kelas dunia tersebut.
"Asian Games 2018 ini membuka wawasan bagi pemain kita. Walau belum ada pemain timnas yang masuk rangking dunia, kita ternyata masih bisa bersaing dengan mereka," kata Nuryanto saat ditemui di Stadion Squash, Jakarta, Kamis.
Dalam laga terakhir tim putra Indonesia melawan Thailand, atlet muda Muhammad Nur Tastaftyan kembali diturunkan pada pertandingan pertama.
Tastaftyan mengawali pertandingan dengan unggul 3-1 (11-9, 11-8, 8-11, 11-7) melawan Nattahkit Jivasuwan.
Kemenangan Tastaftyan pada laga pertama dilanjutkan oleh atlet muda Satria Bagus Laksana saat berhadapan dengan Chattaporn Juntanayingyong 3-0 (11-5, 11-5, 11-6).
Walau telah unggul dua pertandingan, wakil terakhir Indonesia Agung Wilant tidak mengendurkan semangatnya untuk bermain maksimal pada laga terakhir melawan Arnold Phatraprasit 3-1 (11-3, 11-7, 6-11, 11-5).
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018