Jakarta (ANTARA News) - Tim bola basket putri Indonesia menutup kiprah mereka di Asian Games 2018 dengan menempati peringkat ketujuh usai mengalahkan Mongolia 82-66 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat.

Salah satu pemain senior di tim yang dihuni banyak pemain muda itu, Natasha Debby Christaline, mengatakan penampilan di Asian Games 2018 menjadi pengalaman sangat berharga untuk tim basket putri Indonesia yang memiliki rata-rata usia roster 21,7 tahun itu.

Bahkan, Debby menyebut pengalaman di Asian Games 2018 bakal menjadi bekal penting bagi tim putri Indonesia menyongsong SEA Games 2019 di Manila, Filipina.

"Ya karena ini bagus banget pengalaman buat yang junior. Setidaknya mental mereka makin bagus, skill juga makin keasah," kata Debby ditemui usai kemenangan Indonesia atas Mongolia.

"Setidaknya bisa buat persiapan SEA Games juga, mereka biar lebih matang," ujarnya menambahkan.

Debby sendiri mengaku ia belum tahu apakah tahun depan bakal terlibat dalam tim basket putri yang mewakili Indonesia di pesta olahraga Asia Tenggara dwitahunan tersebut.

"Belum tahu," katanya pendek.

Baca juga: Indonesia peringkat ketujuh basket putri setelah taklukkan Mongolia

Tim putri Indonesia memang banyak dihuni pemain muda, termasuk kehadiran Adelaide Callista Wongsohardjo yang masih berusia 16 tahun (genap 17 tahun pada 12 Oktober nanti) dan Nathania Claresta Orville yang baru merayakan ulang tahun ke-18 pada 3 Agustus lalu.

Secara kontribusi, Lady --panggilan akrab Adelaide-- selalu menjadi pilihan Pelatih Kepala Arif Gunarto sebagai bagian dari sekawan pemula Indonesia di setiap pertandingan di Asian Games.

Lady baru berkontribusi krusial lewat catatan 10 poin dan 5 assist saat membantu Indonesia mengamankan satu tiket ke perempat final dengan mengalahkan India di penyisihan Grup X.

Sedangkan CO --panggilan akrab Nathania-- yang selalu melantai dari bangku cadangan tampil dengan kontribusi terbaik di pertandingan pemeringkatan kontra Kazakhstan dengan catatan 10 poin dan 2 assist, meski saat itu Indonesia kalah dari lawannya.

Sementara Debby, bersama Kadek Pratita Citta Dewi dan Gabriel Sophia, praktis menjadi segelintir pemain senior tersisa di timnas basket putri.

Debby tetap menjadi mesin pencetak angka utama Indonesia, bahkan hingga saat ini menjadi top skor turnamen lewat raupan 148 poin atau rataan 21,1 poin per laga dengan meskipun secara akurasi percobaan tembakan ia hanya berada di kisaran 34 persen.

Baca juga: Putra-putri China ke final basket Asian Games 2018

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018