Jepang melaju ke final setelah mengalahkan Iran dengan skor telak 18-7, dan Kazakhstan di pertandingan sebelumnya mengatasi China secara dramatis dengan skor tipis 9-8.
Final keduanya akan dihelat di tempat yang sama pada Sabtu (1/9), disusul beberapa pertandingan lainnya, yakni perebutan medali perunggu serta pemeringkatan cabang olahraga polo air Asian Games 2018.
Sebelumnya, pertemuan Jepang dan Kazakhstan sudah diprediksi beberapa pengamat karena keduanya merupakan tim kuat, seperti Kazakhstan yang berstatus juara bertahan Asian Games, dan Jepang yang beberapa kali mengikuti kejuaraan dunia.
"Di atas kertas Jepang diunggulkan dalam laga final nanti dibanding Kazakhstan. Karena mereka berdua sempat bertemu dua kali, dan Jepang memenangkan laga tersebut," kata pengamat olahraga polo air Indonesia, Dean Baldwinq di Jakarta, Jumat.
Dean yang juga menjabat sebagai Komisi Teknik Polo Air Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) itu menyebutkan, pertemuan Jepang dan Kazakhstan menjadi menarik karena sebagai ajang balas dendam bagi tim Kzakhsatan.
Sebelumnya, dalam pertandingan semifinal Tim asuhan Yoji Omoto diakui cukup mudah mengalahkan Iran, meski sempat imbang pada saat pertandingan memasuki kuarter kedua dengan skor 1-1. Namun Jepang mampu mengatasinya di kuarter tiga dan empat, serta diakhiri dengan kemenangan 18-7.
Hal itu berbeda dengan perjuangan Kazakhstan saat melewati China di semifinal. Keduanya, sempat kejar mengejar angka di detik-detik akhir kuarter empat, bahkan Wu Honghui dan kawan-kawan sempat mampu mencetak gol untuk menyamakan skor dan membuat tambahan waktu pertandingan.
Namun, gol tersebut dianulir oleh wasit karena adanya pelanggaran, sehingga skor 9-8 bertahan hingga bertandingan usai, dan memenangkan Kazakhstan.
Sementara itu, untuk pertandingan lainnya polo air Asian Games 2018 pada Sabtu (1/9) Korea Selatan akan bertemu Singapura untuk memperebutkan peringkat lima besar, dan Indonesia akan berjumpa Saudi Arabia untuk memperebutkan peringkat tujuh.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018