Palembang (ANTARA News) - Dominasi Jepang di cabang olahraga triathlon Asian Games 2018 terus berlanjut, ditandai dengan kemenangan Jumpei Furuya di nomor elit putra di Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu.
Furuya mencatatkan waktu 1 jam 49 menit 43 detik untuk berada di ranking pertama. Medali perak diraih oleh Ayan Beisenbayev dengan selisih waktu 0,55 detik lebih lama, sedangkan perunggu diraih oleh Mingxu Li dari China dengan selisih 1,06 menit.
Sementara itu, atlet Indonesia Muhammad Ahlul Firman berada di peringkat 13 dengan catatan waktu 1 jam 56,02 menit atau 6,19 menit lebih lama dari peraih emas.
Baca juga: Ahlul jadi tumpuan indonesia di triathlon putra
Peraih emas, Jumpei Furuya mengatakan sangat bahagia menang di Asian Games (AG) 2018. Kemenangan atlet 27 tahun ini sebenarnya sudah diprediksi banyak orang karena ia punya pengalaman bertanding di lintasan triathlon Jakabaring. Pada tahun 2017, Furuya meraih medali emas Kejuaraan Triathlon Asia yang digelar di Palembang.
“Saya sangat senang bisa meraih medali emas. Karena (AG 2018) ini kejuaraan yang penting buat saya. Karena itu saya sangat mengapresiasi pelatih, staf dan semua yang selalu mendukung saya,” katanya.
Pada partai final tersebut, setiap atlet mengawali pertandingan dengan berenang di danau buatan di depan arena menembak sebanyak dua putaran (laps). Masing-masing putaran berjarak 750 meter, sehingga total setiap atlet harus berenang sejauh 1,5 kilometer (Km).
Kemudian mereka melakukan transisi ke sepeda sejauh 40 Km, yang terdiri dari enam laps dengan masing-masing berjarak 6,7 Km. Titik start dan finis bersepeda ada di depan arena menembak. Selanjutnya, atlet melanjutkan pertandingan dengan berlari sejauh 10 Km yang dibagi dalam empat laps. Rute lari tetap berada di dalam kompleks Jakabaring Sport City.
Furuya sebenarnya tidak mengawali lomba dengan cukup bagus di sesi renang. Ia mencatatkan waktu 18,48 menit dan berada di peringkat dua, di bawah Makato Odakura, yang juga dari Jepang dengan selisih waktu 0,01 detik.
Namun, Furuya lebih cepat saat transisi dari renang ke sepeda sehingga menyalip posisi rekan senegaranya itu. Pada sesi sepeda, ia terus melesat di peringkat 1 dengan catatan 1 jam 15 menit 50 detik. Catatan waktu tersebut sama dengan yang dibuat atlet Korea Selatan, Ji Hwan Kim. Namun, Kim tidak mampu mengejar Furuya dan cidera pada sesi lari sehingga gagal mencapai finis.
Furuya makin melaju saat sesi lari dengan catatan waktu 33,33 menit di empat laps. Ia jauh meninggalkan lawannya dengan selisih waktu nyaris satu menit. Karena tahu bakal sendirian mencapai akhir lomba, Furuya sempat melambat untuk menerima bendera Jepang dari ofisial dan mengibarkannya di garis finis.
“Bagian berlari sangat bagus buat saya. Saya sebelumnya tidak terlalu bagus di lari, jadi persiapannya fokus latihan lari 10 kilometer,” katanya.
Ia mengatakan sengaja menyimpan energi pada awal lomba di sesi renang dan mulai meningkatkan kecepatan saat di bagian transisi dari renang ke sepeda.
“Target saya selanjutnya adalah kejuaraan triathlon di Tokyo sebagai persiapan sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Saya menargetkan emas,” ujarnya.
Ini adalah medali emas kedua untuk Jepang dari triathlon. Sehari sebelumnya, atlet Jepang Yuko Takahashi meraih medali emas di triathlon elit putri.
Baca juga: Atlet putri Jepang raih emas triathlon
Baca juga: Asian Games 2018 jadi pengalaman baru bagi Ameera
Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018