Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Mayjen TNI Dody Usodo menyatakan bahwa Indonesia tak mencapai target untuk cabang bola tangan selama pergelaran Asian Games 2018 di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur.
“Dari awal itu target saya, tim putra bisa masuk empat besar, namun ternyata target itu tidak tercapai,” katanya saat ditemui Antara di Jakarta, Sabtu.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan kekalahan terus menerus yang dialami tim putra Indonesia saat bertemu sejumlah tim bola tangan dari berbagai negara.
Dody mengaku pada awalnya saat bertemu dengan ketua umum INASGOC Erick Tohir juga sudah menjanjikan target empat besar, namun dalam perjalanan tim yang dilawan sangat kuat sehingga hanya mampu menang sekali saat bertemu dengan Malaysia.
“Kan kita lihat sendiri kenyataaan di lapangan. Ternyata di level dunia perkembangan bola tangan sudah sangat maju, dan di Indonesia baru mulai berkembang,” tuturnya.
Sementara itu untuk bola tangan putri, Dody menambahkan bahwa tak menargetkan apa-apa sebab hanya sebagai tim partisipan dalam olahraga itu.
“Kalau putri memang hanya sebagai tim partisipan dan tak ada target apa-apa. Banyak juga kok cabor yang memang hanya sebagai partisipan,” tuturnya.
Mantan Danrem Korem 161/Wirasakti Kupang, NTT itu mengatakan untuk menyiapkan atlet bola tangan tidak melalui proses yang instan, namun butuh jangka panjang, oleh karena dana untuk pengembangan atlet sangat di perlukan.
Saat ini tambah dia dari 34 provinsi di Indonesia baru ada 20 provinsi yang KONInya mengembangkan cabang olahraga tersebut.
Oleh karena itu usai dari Asian Games 2018, target PB ABTI adalah bekerja sama dengan sejumlah Pemprov lainnya seperti melalui KONI daerah.
“Kalau KONI tidak bisa nanti kami akan sampaikan melalui setiap Korem, sehingga dapat mencari atlet di daerah-daerah,” tuturnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018