Wang yang baru berusia 18 tahun mampu mengoptimalkan keunggulan staminanya untuk memaksa Chen memorsil fisiknya untuk mendapatkan poin demi poin, namun akhirnya Chen terlihat sedikit kedodoran staminanya dan saat itu Wang memenangkan reli-reli untuk mendapatkan poin.
Dalam pertandingan itu Chen Meng yang lebih senior banyak menyerang menggunakan sisi kiri bet dengan pukulan keras yang berisi putaran, baik saat Wang melakukan servis maupun pengembalian servis dengan chop. Melalui cara itu ia mendapatkan banyak poin namun kadangkala Wang berhasil mengembalikan dengan baik serangan lawan dan terjadi adu smes yang mendapat sambutan hangat penonton.
Chen Meng yang tertinggal di set pertama 7-11 balik mengungguli Wang di tiga set terakhir yaitu 11-5, 16-14 dan 11-7. Disaat kedudukan 3-1 dan membutuhkan satu set lagi Chen malah gagal mendapatkan. Wang yang tertinggal malah bermain lebih tenang dan lebih berani untuk mulai menyerang lebih dahulu.
Beberapa kali serangan smes termasuk bola servis pendek diatas meja dengan memelintirkan pergelangan tangan dilakukannya dan menghasilkan poin. Beberapa kali serangan Wang berhasil diblok dan dibalas dengan serangan smes, namun Wang sukses mengembalikan dan mengajak reli untuk mendapatkan poin.
Akhirnya berbekal ketenangan dan pengembalian serangan lawan yang baik Wang berhasil merebut tiga set terakhir dengan skor 11-6, 118 dan 11-8 sehingga pertandingan berakhir dengan skor 4-3 untuk Wang.
Pada pertandingan itu kedua petenis meja sama-sama bermain habis-habisan tanpa didampingi pelatih. Mereka mampu memberikan kepuasan bagi penonton yang memenuhi arena pertandingan.
Pelatih tim tenis meja China Sun Li usai pertandingan menyatakan kepuasan atas hegemoni China di tenis meja dengan menyapu bersih medali emas.
"Petenis meja kita sudah bermain disini dengan baik, tapi sasarannya bukan hanya Asian Games. Kita persiapkan tim yang kuat untuk Olimpiade Tokyo 2020," ujarnya.
Pewarta: Maswandi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018