Tangerang (ANTARA News) - Atlet cabang modern pentathalon putra Korea, Wong Tae Jun, berhasil meraih medali emas sekaligus menyandingkan perak dengan rekan se-negaranya Jihun Lee pada Asian Games 2018 di  Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu.

"Saya senang sekali karena ketika latihan dan saat lomba selalu mendapatkan dukungan dari rekan dan ofisial," kata Wong Tae Jun usai pemberian medali di Tangerang, Banten, Sabtu.

Medali perunggu diraih Shuol Luo asal China dengan perolehan 1458 poin terpaut empat poin dari peraih medali perak dan peraih emas mengumpulkan 1472 poin.

Wong mengatakan berkat kerja keras dan mengikuti perintah pelatih, maka dapat memperoleh medali yang diinginkan.

Sejak awal Wong memang sudah diunggulkan dalam modern pentathlon karena memang menempati rangking tertinggi di dunia.

Cabang pentathlon diikuti delapan negara, Jepang, China, Kazaktstan, Korea Selatan Kyrgizstan, Mongolia, Thailand dan Indonesia.

Arena pertandingan berada di sebuah sekolah berkuda di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Pertandingan dimulai Jumat (31/8) hingga Sabtu (1/9).

Atlet modern pentathlon harus dapat bertanding pada lima cabang olahraga dalam waktu berdekatan yakni renang, anggar, berkuda, menembak dan lari.

"Saya sangat gembira karena medali emas dan perak mampu dibawa ke negara dengan perasaan gembira,"kata atlet berusia 23 tahun dan berat 59 kg serta tinggi 175 cm itu.

Sementara itu, dua atlet Indonesia Frada Harahap dan Yusri hanya mampu menduduki rangking ke 10 dan 11 dari 15 atlet yang bertanding.

Menejer Indonesia cabang modern pentathlon, Apfel Gleen mengatakan atletnya sudah bertanding secara maksimal dan itu merupakan peringkat yang memang mampu diperoleh.

Apfel mengatakan untuk ke depannya diupayakan lebih ditingkatkan, peringkat tersebut dianggap tidak mengecewakan karena Frada dan Yusri hanya berlatih selama enam bulan, sedangkan para juara sudah beberapa tahun dan pernah mengikuti kejuaraan dunia.
 

Pewarta:
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2018