Dengan kemenangan ini, Iran mampu mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Sedangkan, bagi Korea Selatan, raihan perak ini merupakan peningkatan prestasi, setelah empat tahun lalu hanya memperoleh perunggu.
Iran, yang selama turnamen ini belum kehilangan satu set pun, langsung menggebrak pertahanan Korea Selatan dari awal set pertama.
Meski demikian, Korea Selatan memberikan perlawanan yang gigih, karena Iran hanya unggul tipis 16-14 sebelum "technical time out" yang kedua.
Setelah itu, serangan Sungmin Moon dan kawan-kawan justru melemah, dan Iran tidak membutuhkan waktu lama untuk menutup set pertama dengan keunggulan 25-17.
Pada awal set kedua, Iran yang saat ini tercatat sebagai salah satu tim berkelas dunia, tidak mengendorkan serangan dan unggul cepat 8-5.
Tim asuhan Igor Kolakovic ini bahkan mulai menjauhi perolehan angka Korea Selatan dan memimpin 14-11 berkat spike Mousavieraghi Seyedmohammad.
Spike-spike dari Amir Ghafour yang disertai oleh banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain Korea Selatan, membuat Iran dengan cepat meraih set kedua 25-22.
Pada awal set ketiga, Korea Selatan mulai memberikan perlawanan yang sepadan dan mampu menekan pertahanan Iran yang dikapteni Mirsaeid Marouflankrani.
Kejar mengejar skor mulai terjadi hingga kedudukan sama ketat 10-10, karena pertahanan kedua tim mulai dapat mengantisipasi skema serangan masing-masing lawan.
Namun, kualitas permainan Iran tidak berkurang meski lawan melakukan tekanan, karena Morteza Sharifi dan kawan-kawan masih unggul 22-18.
Iran memastikan perolehan emas dan merebut set ketiga 25-21, setelah barisan pertahanan Korea Selatan tidak mampu menahan serangan Amir Ghafour.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018