Bahkan, ketika hari pembukaan Asian Games 2018 dan akhir pekan masa penyelenggaraan Asian Games 2018, omzet penjualan kopi itu bisa meningkat hingga dua kali lipat.
Hal itu diungkapkan pengusaha muda Diaz Hensuk, Pemilik Kedai OmniKopi, yang membuka gerai di Zona Bhin-Bhin Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Diaz awalnya malu-malu ketika ditanya berapa omzet per harinya. Namun dia memberikan kisi-kisi bahwa setiap harinya OmniKopi mampu menjual 600 hingga 800 gelas kopi dengan harga Rp25 ribu.
"Silahkan dihitung sendiri. Do the Math, ajang ini memang jadi kesempatan kami untuk meningkatkan eksposur merek kopi kami," ujar Diaz.
Pembeli kopi di kedai OmniKopi, kata Diaz, bukan hanya pengunjung Asian Festival, namun juga atlet dan ofisial negara-negara asing peserta Asian Games. Delegasi softbol dari India sebanyak delapan orang pernah memborong kopinya. Maka itu, Asian Games 2018, kata Diaz, menjadi kesempatan untuk memperkenalkan produknya kepada sasaran pasar yang lebih luas.
"Setiap hari selalu ada atlet dan ofisial negara lain yang datang ke sini. Filipina, India, Thailand, setiap datang mereka bawa rombongan. Itu juga bisa meningkatkan penetrasi pasar kami,"ujar dia.
Namun, berjualan di ajang Asian Games 2018 ini juga tidak mudah. Diaz harus meningkatkan jumlah pasokan biji kopi setiap harinya dari kedai pusat OmniKopi yang berada di Bintaro, Tangerang Selatan. Apalagi jika memasuki hari libur seperti saat Idul Adha, Rabu (22/8) lalu dan masa akhir pekan. Peminat kopi semakin membludak dan memaksa dirinya untuk bekerja keras memastikan ketersediaan kopi.
"Yang jualan kopi yang baik di zona ini ya menurut kami ya kami saja. Banyak banget yang membeli misalnya hari ini, eh besoknya beli lagi. Kita sering lihat dan hafal ajah-wajahnya. Sudah loyal,"ujarnya.
Produk spesial di OmniKopi adalah kopi susu Omni. Diaz mengaku penjualan di Asian Games meningkat 100 persen jika dibandingkan penjualan dua kedainya di Bintaro, Tangerang Selatan.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
