"Pendidikan itu untuk jangka panjang, agar atlet Indonesia tidak hanya profesional di bidang olahraga tapi di luar olahraga," kata Rektor IPB Arif Satria, saat dihubungi Antara, di Bogor, Minggu malam.
Beasiswa yang disiapkan IPB bagi atlet yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana atau strata kedua (s2). Karena rata-rata para atlet sudah atau sedang menyelesaikan pendidikan di strata pertama.
Menurut Arif, bonus yang diberikan pemerintah kepada para atlet sangat penting untuk menjamin kesejahteraan para atlet, dengan bonus tersebut atlet bisa membeli rumah, dan mungkin merintis usaha untuk jaminan hari tua.
"Namun pendidikan tak kalah penting harus diberikan, agar para atlet dapat memasuki dunia kerja dengan mengandalkan profesionalitasnya di bidang non olahraga," kata Arif.
Beasiswa yang diberikan IPB bagi peraih emas Asian Games 2018 yang akan melanjutkan studi S2 di IPB dengan pembebasan biaya SPP selama belajar di kampus pertanian terbesar di Indonesia tersebut.
Dengan bonus yang disediakan pemerintah kepada atlet, ditambah dengan bonus pendidikan ini hendaknya menjadi pelengkap bagi atlet untuk meningkatkan profesionalitasnya baik di bidang olahraga maupun di luar olahraga.
"Oleh karena itu penghargaan yang diberikan kepada mereka tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi juga jangka panjang," kata Arif.
IPB, lanjutnya, mendorong agar kesibukan berolahraga tidak mengalahkan kewajiban pendidikan bagi para atlet. Mengingat banyak atlet di luar negeri yang berprestasi di bidang olahraga tetapi juga memiliki pendidikan tinggi.
Arif menambahkan, untuk merealisasikan hal itu para atlet yang berminat untuk melanjutkan pendidikan dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan dekan Sekolah Pascasarjan IPB.
Akhir penutupan Asian Games 2018 ini, Indonesia berhasil mengumpulkan 98 medali, terdiri atas, 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018