"Banyak juga atlet dari Palembang yang transit kemudian masuk ke ruang tunggu bandara," kata relawan pemantau kedatangan dan kepulangan atlet Asian Games di bandara, Annisa Hasanah di Tangerang, Senin.
Annisa mengatakan para atlet yang pulang ke negara asal ada yang berombongan ada juga berdua dan tiga orang mengunakan bus.
Namun bagi atlet yang rombongan dikawal oleh polisi mulai dari tempat penginapan hingga ke bandara termasuk disediakan mobil khusus membawa barang.
Menurut dia, bersama relawan lainnya, bahwa setiap atlet atau offisial yang mengunakan identitas Asian Games dicatat.
"Secara perorangan ada juga yang tidak mengantungkan identitas sehingga sulit untuk dipantau," katanya.
Dia menambahkan atlet dan ofisial yang pulang ke negara masing-masing yakni Mongolia, China, Vietnam, Myanmar, India, Bangladesh, Qatar, Malaysia, Filipina, Afganistan, Korea, Chinese Taipei dan Hongkong.
Sedangkan atlet yang pulang rombongan ke Taiwan 318 orang, Malaysia (110 orang) dan Hongkong (58 orang) serta selebihnya secara perorangan.
Para relawan yang bertugas di bandara terbesar di Indonesia itu, mereka mendatangi langsung atlet atau ofisial ketika terdengar sirine polisi dan menanyakan asal negara.
Walau begitu, atlet yang dari Palembang transit di terminal III kemudian mengunakan jasa kereta api listrik dan terbang melalui terminal II keberangkatan luar negeri.
Kendala yang dihadapi menyangkut keberangkatan atlet adalah bila atlet perorangan tidak memperlihatkan identitas pengenal, sehingga kadang lolos dari pendataan relawan.
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018