Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT Angkasa Pura II, Ituk Herarindri di Tangerang, Selasa, mengatakan ini merupakan bentuk pelayanan kepada tamu di bandara termasuk ofisial Asian Games.
"Parade busana itu juga untuk memperingati Hari Pelanggan Nasional 2018, sehingga pengelola bandara berkewajiban memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Parade tersebut menampilkan busana tematik dari Korea, Jepang, Turki, India, dan Indonesia menampilkan ornamen burung garuda.
Dalam parade busana tematik tersebut ada yang dipamerkan dengan berat 30 kg karena terdapat unsur logam dan kayu.
Para model berlenggak-lenggok menampilkan aneka busana di terminal III bandara terbesar di Indonesia itu mengitari konter keberangkatan.
Pengelola bandara sengaja mengandeng JFC karena telah memiliki pengalaman internasional dalam karnaval busana dan beberapa kali mengikuti parade serupa di mancanegara.
Ituk mengatakan beberapa ofisial Asian Games melihat langsung parade tersebut yang digelar di Terminal III Keberangkatan luar negeri.
Hal tersebut, katanya, bertujuan agar ofisial Asian Games yang pulang ke negara masing-masing dapat kembali berwisata ke Indonesia.
Sementara itu, penggagas JFC, Dynand Fariz mengatakan, ia mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata pada setiap kegiatan karnaval karena memiliki misi yang jelas untuk mendukung pariwisata di Indonesia.
"Setiap ada kegiatan baik di Indonesia maupun di luar negeri, hal utama agar sukses adalah dukungan dari kementerian," katanya.
Dynand menambahkan tidak dapat dipungkiri bahwa untuk memajukan pariwisata tentunya dengan berbagai cara termasuk di antaranya peragaan busana.
Baca juga: Menpar: Jember Fashion Carnaval keren banget
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018