Jakarta, (ANTARA News) - Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta meminta agar sejumlah arena pertandingan yang ada di ibukota dimanfaatkan secara maksimal usai penyelenggaraan Asian Games 2018.

"Setelah Asian Games, pemakaian arena-arena pertandingan yang ada di Jakarta harus dioptimalkan. Jangan sampai dibiarkan, tidak dipakai dan tidak dirawat," kata Kepala Disorda DKI Ratiyono saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

Setelah berakhirnya Asian Games 2018, menurut dia, sejumlah arena pertandingan yang sudah dibangun di ibukota harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, terutama untuk menghasilkan atlet-atlet baru dan berprestasi.

"Misalnya arena sepeda Velodrome di Rawamangun itu nanti bisa diagendakan atau dijadwalkan secara rutin untuk kejuaraan-kejuaraan track sepeda tingkat dunia. Terlebih, Velodrome itu berstandar internasional," ujar Ratiyono.

Selain untuk pembinaan atlet ataupun menghasilkan atlet baru, dia menuturkan sejumlah arena pertandingan yang sudah ada itu juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan lainnya.

"Velodrome itu bisa juga digunakan sebagai tempat konser. Di bagian tengahnya kan luas. Yang penting, track sepedanya jangan dipakai, harus tetap terjaga dan dirawat dengan baik," tutur Ratiyono.

Selain Velodrome, sambung dia, beberapa arena lain yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, yaitu lapangan bisbol di Rawamangun dan International BMX Center di Pulomas.

Dengan demikian, nantinya arena-arena pertandingan beserta seluruh fasilitas yang disediakan itu tidak hanya semata-mata memiliki nilai manfaat, tetapi juga mempunyai nilai ekonomi.

"Oleh karena itu, kepada pihak pengelola yang nantinya akan ditunjuk untuk mengelola sekaligus merawat arena-arena tersebut, kami minta supaya semua arena itu dimanfaatkan semaksimal mungkin," ungkap Ratiyono.
(R027)

Baca juga: Menpora ingin venue dimanfaatkan pasca-Asian Games

Pewarta:
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2018