Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) menyediakan tiga jenis medali pertandingan yaitu emas, perak, dan perunggu yang juga dapat dibedakan dari bunyi karena berisi bola-bola kecil di dalamnya.

"Medali Asian Para Games ini terinspirasi dari medali perunggu Paralimpiade 2018 yang diraih atlet para-angkat berat kita yaitu Ni Nengah Widiasih. Ide bunyi dalam medali itu berasal dari Direktur dan Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Asia Tarek Souei," kata Direktur Sport INAPGOC Fanny Irawan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Fanny mengatakan medali emas berisi 26 bola kecil di dalamnya, sedangkan medali perak berisi 20 bola. Kemudian, medali perunggu berisi 16 bola kecil.

"Desain medali merupakan ide Wakil Sekjen INAPGOC Ferry Kono dengan logo INAPGOC dan huruf braile kalimat 'Indonesia 2018'," kata Fanny.

Perbedaan bunyi medali-medali Asian Para Games itu, menurut Fanny, dapat terdengar dalam jarak dekat, terutama bagi mereka yang disabilitas penglihatan.

Medali-medali Asian Para Games ketiga itu dibuat di Guangzhou, China dengan durasi pembuatan selama empat bulan. "Material utamanya adalah besi utuh dengan disepuh emas, perak, dan perunggu," kata Fanny.

Selain medali, INAPGOC juga telah menyiapkan bonek maskot Momo yang menggendong tas punggung dengan isi pin, gantungan kunci, pengisi daya (power bank), kabel USB, dan penyimpanan digital USB.

Sebanyak 2.762 atlet dari 43 negara peserta akan mengikuti pertandingan 512 nomor pertandingan dari 18 cabang olahraga selain 16 nomor pertandingan non-medali pada cabang para-atletik dan para-renang.

Baca juga: Polisi siapkan tujuh titik pengalihan selama pembukaan APG 2018
Baca juga: INAPGOC pastikan 512 pertandingan pada 18 cabang

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018