Sejumlah penyandang disabilitas yang datang dengan menggunakan kursi roda sangat terbantu berkat kehadiran ojek disabilitas tersebut.
"Sangat membantu sekali. Masuk ke dalamnya jadi lebih cepat," ujar salah seorang penyandang disabilitas, Rizal.
Pria asal Ternate itu mengatakan keberadaan ojek disabilitas ini akan memudahkan dirinya untuk menyaksikan sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di Gelora Bung Karno selama satu minggu ke depan.
"Saya rencananya mau nonton sampai penutupan nanti," akunya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bahrul Fuad, salah seorang penyandang disabilitas asal Depok yang juga memanfaatkan fasilitas ojek disabilitas untuk menonton pembukaan Asian Para Games 2018. Menurut Bahrul, adanya ojek disabilitas tersebut membuat dirinya tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk bisa masuk ke dalam stadion.
"Kalau saya harus mengayuh pakai tangan kan berat juga ya. Kalau naik ini jadi lebih terbantu," ujarnya.
Ade Rudi, salah seorang pengemudi ojek disabilitas mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam gelaran pembukaan pesta olahraga atlet disabilitas tingkat Asia tersebut. Dia mengatakan lelah yang dia rasakan selama hilir mudik mengantar para penyandang disabilitas seakan tidak terasa saat melihat senyum sumringah mereka.
"Bukannya capek, tapi malah jadi semakin bersemangat," ucap dia.
Seperti diwartakan sebelumnya, Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 Jakarta (INAPGOC) akan melibatkan penyandang disabilitas yang memiliki sepeda motor roda tiga untuk menjadi pengemudi ojek.
Direktur Transportasi INAPGOC Adrianto Djokosoetono di Jakarta, Sabtu, mengatakan para pemilik kendaraan roda tiga ini nantinya akan memberikan layanan transportasi bagi pengunjung disabilitas khususnya pengguna kursi roda yang akan menyaksikan pertandingan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
"Asian Para Games ini pesta olahraga bagi saudara-saudara disabilitas, untuk itu bukan hanya atlet maupun ofisial yang terlibat. Namun, masyarakat biasa penyandang disabilitas, kita libatkan juga secara aktif untuk lebih merasakan atmosfir pesta olahraga ini, termasuk para pengunjung atau penonton disabilitas," kata Adrianto Djokosoetono dalam keterangan resminya.
Sejauh ini, kata dia, sudah ada 40 unit motor dengan modifikasi khusus milik individu penyandang disabilitas yang 30 diantaranya berasal dari Jakarta dan 10 kendaraan lainnya sengaja didatangkan dari Yogyakarta.
"Kebetulan saudara kita yang di Yogyakarta memang sudah memiliki layanan khusus ojek disabilitas, sehingga kita undang mereka ke Jakarta untuk turut berpartisipasi," katanya menambahkan.
Adrianto Djokosoetono menjelaskan ojek kendaraan roda tiga ini akan memulai aktifitasnya di kawasan GBK mulai pembukaan hingga berakhirnya perhelatan. Untuk mendapatkan layanan ini pengunjung akan melalui shuttle khusus difabel.
"Pengunjung disabilitas memiliki parkir khusus di area GBK ini. Di situ pula nanti akan ada shuttle bagi mereka yang ingin merasakan jasa pengantaran dari kendaraan modifikasi khusus ini ke venue-venue yang ada dikawasan GBK. Fasilitas ini free untuk pengunjung," kata Adrianto menjelaskan.
Sementara itu salah satu penyandang disabilitas, Mia mengaku keikutsertaannya pada Asian Para Games selain untuk berpartisilasi juga digunakannya untuk mensosialisasikan kendaraan modifikasi khusus ini agar mendapat tempat di masyarakat.
"Kami berharap kendaraan kita ini bisa mendapatkan tempat di masyarakat umum, karena selama ini untuk tempat parkir kendaraan seperti ini saja tidak ada. Untuk parkir di sebuah tempat, saya harus terlebih dulu bernegosiasi, karena untuk mobil kita tidak boleh masuk dan untuk motor tidak muat," katanya.
Asian Para Games 2018 akan diikuti 2.886 atlet dari 41 negara. Mereka akan bertanding pada 18 cabang olahraga yang telah ditetapkan. Kejuaraan pendamping Asian Games ini juga menjadi kualifikasi bagi atlet yang akan turun di Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Baca juga: INAPGOC libatkan disabilitas jadi pengemudi ojek Asian Para Games
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018