"Tegang," jawabnya singkat saat ditanya bagaimana pertandingan pertamanya tersebut.
Ana yang mengikuti pertandingan kelas TT11 (tuna grahita) tersebut menilai lawannya memiliki performa yang bagus.
"Backhand, forehand bagus," kata Ana.
Pada laga perdana tersebut, pertandingan terlihat sangat sengit dan kerap terjadi reli panjang. Pada akhirnya Ana Widyasari mengungguli Li Hiu Tung setelah bertanding lima gim dengan skor 12-10, 9-11, 11-6, 11-13, dan 11-5.
Sementara itu pelatih Ana, Galih Mowo Perbowo mengatakan Liu Hiu Tung menjadi salah satu lawan berat Ana.
Menurut dia Ana terlihat sekali tegang saat pertandingan, untuk itu dia pun memberi semangat kepada Ana agar tidak tegang.
"Kalau tegang kan pukulan-pukulannya tidak keluar semua, kalau salah sedikit jadi gagal fokus, makanya saya selalu bilang ojo kesusu (jangan buru-buru)," kata dia.
Ana menjadi salah satu andalan di cabang olahraga tenis meja, pada tahun lalu Ana berhasil meraih emas dalam ajang ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Saat ini Ana juga menduduki peringkat keempat dunia untuk cabang olahraga para-table tennis. Dia berharap kali ini dapat meraih medali emas.
Tim tenis meja Indonesia pun bertekad untuk meraih dua medali emas dalam Asian Para Games.
Baca juga: Indonesia koleksi tiga kemenangan di cabang tenis meja
Baca juga: Lima atlet tenis meja Indonesia berlaga di hari pertama
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2018