Jakarta (ANTARA News) - Batik, sebagai karya seni dari Pulau Jawa, ditampilkan dalam sebuah efek visual megah di layar, menandai upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu resmi dimulai.

Penonton diajak mengikuti perjalanan dari seluruh rangkaian acara melalui keindahan warna, bentuk dan adegan-adegan unik tentang Jakarta, Asian Para Games dan upacara pembukaannya di video batik ini.

Perjalanan berakhir di stadion, saat melintasi logo "We Are One" yang juga diilustrasikan dengan seni batik. "We Are One" menjadi tema yang diangkat dalam upacara pembukaan Asian Para Games 2018 yang merupakan perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika.

Saat video berakhir, 20 Dhol Drummers dan Penari Cambuk yang mewakili Pembuat Mandala melakukan hitung mundur, berinteraksi dengan motif batik dan nomor yang diproyeksikan oleh laser. Irama terus berdentum menuju puncak dan berakhir dengan membahana saat mencapai angka nol.

Setelah kemunculan angka nol, Rosalina Oktavia--seorang model disabilitas, hadir di belakang Penari Cambuk dengan menggunakan kostum Ikon.

Rosalina yang kehilangan kaki kirinya karena kecelakaan kini tinggal di Singapura untuk meningkatkan karier modelingnya. Ia berpartisipasi di Singapore Fashion Runway dan merupakan Duta Models of Diversity, sebuah lembaga sosial yang memperjuangkan keberagaman di industri modeling. Ia adalah bukti bahwa kecantikan tak mengenal disabilitas.

Penari Cambuk membungkukkan badan sebagai simbol penghormatan bagi komunitas disabilitas, diiringi menyalanya gelang- gelang LED dari tempat duduk, menciptakan efek gelombang sebelum diakhiri dengan pertunjukan pyro yang mengagumkan.

Sementara itu, panggung berbentuk melengkung menyerupai garis ekuator yang melintasi Indonesia yang merupakan zamrud khatulistiwa. Semua elemen dan motif dalam struktur arsitektur tradisional Indonesia adalah perpaduan lengkung dan garis yang mewakili alam; sawah, bukit dan awan. Pesan yang diangkat adalah segala yang terbaik dalam hidup berasal dari alam.

Logo “We Are One” terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama “We Are” menceritakan bahwa kita semua berasal dari salah satu benua terbesar di dunia. Bagian kedua “One” memiliki arti bahwa dari satu bisa menjadi banyak, dan dari banyak bisa menjadi satu. Kita semua adalah juara, punya potensi, pemenang. “We Are One” adalah kisah tentang bangsa yang memiliki keberagaman dalam darahnya. Indonesia, tanah keberagaman, di mana perbedaan tak hanya diterima tapi dirayakan. Dari satu, lahir beragam karya. Dari keberagaman, lahir persatuan.

Baca juga: INAPGOC siapkan area khusus bagi pengguna kursi roda

Baca juga: Ojek disabilitas permudah penyandang disabilitas tonton pembukaan Asian Para Games

Pewarta:
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2018