Jakarta (ANTARA News) - Pesta pembukaan Asian Para Games 2018, Sabtu malam, menghadirkan tarian memukau yang ditampilkan oleh duet penari asal Filipina, Julius Jun Obero dan Rhea Marquez dari atas kursi roda.

Tarian tersebut terinspirasi dari Bunga Wijaya Kusuma, bunga  yang hanya mekar di malam hari dan harum mewangi.

Bagi Keraton Yogyakarta dan Surakarta, bunga ini memiliki arti khusus. Dalam bahasa Sansekerta, Wijaya artinya "Kemenangan" dan bunga ini dipercaya membawa berkah bagi para Raja.

Bunga yang mekar saat bulan bercahaya dihadirkan dengan indah melalui tarian Julius Jun Obero, seorang penari yang menggunakan kursi roda, lalu diikuti Penari Rhea Marquez.

Keduanya dikelilingi Bunga Kemenangan yang diproyeksikan laser da mengikuti pergerakan mereka. Mereka melakukan Pas Des Deux bersamaan dengan mekarnya bunga di layar

Tarian harmonis ini melambangkan kemenangan, seperti bunga yang mekar di layar. Kemenangan yang datang dari persatuan harmonis dari masyarakat yang bertoleransi dan menerima satu sama lain, meski berbeda.

Penari duet dari Fiipina, Julius Jun Obero dan Rhea Marquez adalah saksi hidup bahwa seni tak mengenal disabilitas. Duo ini sudah meraih berbagai kejuaraan tari internasional dengan penampilan mereka yang memukau dan memenangkan banyak medali emas.

Baca juga: Puan Maharani didaulat membawa bendera Merah Putih

Baca juga: APG momen bangkitkan semangat disabilitas

Baca juga: Asian Para Games dibuka dengan simbol penghormatan bagi komunitas disabilitas

Pewarta:
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018