Jakarta (ANTARA News) - Kejuaraan multi event olahraga disabilitas, Asian Para Games 2018 sudah secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (6/10) dan hari ini, Minggu perburuan medali resmi dimulai.
 
Presiden Joko Widodo (kanan) memanah saat membuka Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/10/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.


Ada empat cabang olahraga yang mulai memperebutkan medali emas yang dimulai dari para-renang. Sedikitnya ada 16 medali emas yang diperebutkan di Stadion Renang GBK itu. Atlet Indonesia yang turun diantaranya, Sofyan yang akan unjuk kemampuan pada nomor 50 meter gaya bebas S7.

Pada cabang para-renang, Indonesia menargetkan empat medali emas. Jendi Pangabean menjadi salah satu atlet yang diharapkan menyumbang hasil terbaik untuk kontingen Indonesia.

"Sebelum turun di Asian Para Games, saya terus berlatih keras. Saya juga melakukan try out di luar negeri yaitu di Berlin, Jerman. Hasil di sana cukup bagus karena meraih satu emas. Semoga hasil lebih baik bisa saya raih di sini," kata atlet asal Palembang itu.
 
Atlet renang Sumsel Jendi Pangabean. (ANTARA /Nova Wahyudi )



Setelah para-renang, cabang yang memperebutkan medali emas adalah anggar kursi roda. Ada empat emas yang diperebutkan pada kejuaraan yang digelar di Cibubur, Jakarta itu.

 
Atlet cabang olahraga anggar kursi roda National Paralympic Commitee (NPC) menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/9/2018). Anggar kursi roda merupakan cabang olahraga baru yang akan dipertandingkan pada Asian Para Games 2018 di Jakarta Oktober mendatang. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc)



Ada dua cabang lagi yang menjadi incaran bagi kontingen Indonesia yaitu para-angkat berat dan bulu tangkis. Untuk para-angkat berat, Indonesia ditargetkan mampu menyumbang satu medali emas. Pada hari pertama pelaksanaan pertandingan ada tiga emas yang diperebutkan.

I Nengah Widiasih bakal menjadi andalan kontingen tuan rumah. Turun pada kelas 41 kg, atlet asal Bali ini diharapkan mampu menunjukkan kemampuan terbaik. Apalagi sederet prestasin internasional pernah diraih termasuk medali pada Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brazil.

Atlet yang akrab dipanggil Widi ini mengaku peluang untuk meraih emas memang terbuka meski lawan yang dihadapi juga berat yang salah satunya wakil dari China yaitu Cui Zhe yang merupakan peraih perak Paralimpiade 2016 lalu.

"Peluangnya 50:50 untuk merebut peringkat pertama (emas). Yang jelas, dia (Cui Zhe) lawan terkuat saya," kata I Nengah Widiasih sebelumnya.
 
Arsip. Atlet angkat berat difabel Indonesia, Ni Nengah Widiasih, berpose dengan medali emas ASEAN Para Games 2017 yang diraihnya lewat kelas -45 kilogram putri di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (18/9/2017). (ANTARA News/Istimewa)


Cabang olahraga terakhir yang bakal memperebutkan medali emas adalah bulu tangkis. Ini adalah salah satu cabang unggulan Indonesia untuk mendulang medali emas. Pada cabang ini, tuan rumah menargetkan empat medali emas.

Bulu tangkis sendiri memulai pertandingan di Istora Senayan Jakarta sejak Sabtu (6/10) atas bersamaan dengan pembukaan kejuaraan disabilitas terbesar di Asia itu dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Emas yang diperebutkan adalah dari nomor beregu.
 
Ilustrasi maskot Asian Para Games 2018, Momo, untuk cabang olahraga bulu tangkis. (INAPGOC)


Asian Para Games 2018 diikuti sebanyak 2.762 atlet dari 43 negara. Lebih dari 500 medali emas bakal diperebutkan pada pertandingan 18 cabang olahraga. Indonesia sendiri menargetkan masuk 10 besar dengan raihan 16-17 medali emas. 

Baca juga: Upacara pembukaan Asian Para Games, penghormatan bagi disabilitas
Baca juga: Presiden APC: Asian Para Games 2018 penting bagi gerakan Paralimpiade Asia
Baca juga: Presiden Jokowi buka Asian Para Games 2018 dengan bahasa isyarat

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018