Jakarta (ANTARA News) - Sambutan masyarakat terhadap timnas basket kursi roda Indonesia pada Asian Para Games 2018 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Minggu cukup meriah meski akhirnya Donald Santoso dan kawan-kawan mengalami kekalahan.

Tribun sisi timur hall terisi penuh pendukung tim Indonesia yang baru pertama kali turun pada kejuaraan olahraga terbesar di Asia ini. Tidak hanya teriakan dukungan, penonton juga telah siap beberapa alat pendukung seperti balin yang digunakan sepanjang pertandingan berlangsung.

"Indonesia.....Indonesia....Indonesia," demikian dukungan langsung dari penonton.

Meski sejak awal sudah mengetahui kalah kelas, pemain timnas Indonesia tidak patah semangat. Yulianto dan kawan-kawan memberi perlawanan sengit pada Iran yang kemampuannya di atas mereka. Pada quarter pertama, Indonesia harus menyerah dengan skor 4-38.

Memasuki quarter kedua, Donald Santoso sebagai kapten terus memotivasi rekan satu timnya. Pelan tapi pasti poin mulai diraih baik melalui dirinya sendiri maupun Daryoko yang mampu menyumbah dua poin. Donald sendiri mampu mengemas lima poin meski timnas tetap tertinggal 11-56.

Pada quarter berikutnya, Indonesia benar-benar kesulitan untuk berkembang. Setiap upaya yang dilakukan selalu terbendung oleh pemain lawan yang memiliki jangkauan lebih panjang. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Iran dengan menambah poin sehingga mengakhiri quarter ketiga dengan 85-13 untuk Iran.

Iran semakin dominan pada quarter terakhir. Permainan yang diperagakan cukup solid sehingga lajunya sulit dibendung pemain Indonesia yang masih kurang jam terbang. Upaya keras Donald Santoso tetap belum mampu mengatrol timnas yang mengakhiri pertandingan dengan skor 17-117.

"Lawan memang cukup bagus. Tapi saya tidak kecewa dengan hasil ini. Ini pengalaman yang sangat bagus untuk pemain mengingat persiapan cukup singkat," kata pelatih timnas bola basket kursi roda Indonesia, Fajar Brilianto usai pertandingan.

Menurut dia, melihat semangat yang ditunjukkan Donald Santoso dan kawan-kawan pihaknya optimistis perkembang basket bakal pesat. Meski tanpa target pihaknya tetap meminta anak asuhnya bermain maksimal.

"Setelah ini kita akan menghadapi China. Untuk kekuatannya tidak lebih sama dengan Iran. Yang jelas kejuaraan ini sangat bagus untuk mereka," kata Fajar menjalankan.

Sementara itu pelatih Iran Mohammad Reza Dastyar mengatakan jika timnya bermain cukup bagus saat menghadapi Indonesia. Meski demikian perjalanan untuk meraih hasil terbaik masih cukup jauh. Banyak pertandingan yang harus dijalani.

"Target kami memang ke partai final. Makanya kami terus berusaha. Kami fokus untuk masing-masing pertandingan," katanya saat dikonfirmasi.

Iran memang cukup perkasa. Hampir semua pemain yang diturunkan mampu mencetak poin. Sebut saja Tolouei Tamardash Mohsen yang mencetak 24 poin, Sayari Mohammadhassan 10 poin hingga Saadatpoirmoghadam Vahid yang sukses mengemas 16 poin. 

Baca juga: Bulu tangkis beregu putra persembahkan emas pertama Indonesia
Baca juga: Jason Georly runner up grup C kelas 7 cabang tenis meja
Baca juga: Bulan bangga memanah bareng Presiden Jokowi

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018