"Di ASEAN Para Games saya dapat empat emas. Ini minimal satu atau dua emas harus dapatlah," kata Edy usai babak kedua hari pertama pertandingan catur standar perorangan di GOR Cempaka Putih Jakarta, Minggu.
Edy mengaku untuk pelaksanaan Asian Para Games 2018 telah melakukan persiapan yaitu latihan terus menerus termasuk sparing di luar negeri dengan atlet non-disabilitas.
Baca juga: Timnas catur Indonesia tampil memuaskan
Dia mengaku selama ini lawan terberat yang dihadapi adalah Vietnam, namun untuk Asian Para Games karena baru pertama kali diikuti dia belum dapat mengukur kekuatan lawan lainnya seperti Iran, India dan Kazakhstan.
"Dari awal saya sudah pernah bermain melawan atlet Vietnam jadi sudah bisa mengukur. Kalau di babak kedua ini saya baru bertemu, pasti lebih hebat," katanya.
Edy bertemu lawan tangguh yaitu pecatur Vietnam Dao Tuan Kiet pada babak pertama standar perorangan V1-B1, namun ia berhasil mengalahkan atlet berusia 17 tahun itu.
Menurut dia, pertandingan catur babak selanjutnya pasti akan lebih berat sehingga yang perlu dilakukan adalah secepatnya beristirahat untuk memulihkan stamina.
Edy Suryanto merupakan salah satu atlet catur andalan timnas Indonesia, ia berada diperingkat pertama untuk kategori disabilitas netra sementara di tingkat umum Edy berada di posisi 23.
Baca juga: Atlet catur India terkesan dengan keramahan Indonesia
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2018