Jakarta (ANTARA News) - Perenang Indonesia Zaki Zulkarnain mengaku menerapkan strategi yang kurang tepat yang menyebabkan dia gagal naik podium di cabang olahraga para-renang gaya bebas 50 meter putra (S8) Asian Para Games 2018, Jakarta, Minggu.

Zaki yang berlomba dari lane 5 di final mencatatkan waktu 28,48 detik untuk finis di urutan lima. Sementara di babak penyisihan, Zaki memiliki catatan waktu lebih baik yaitu 28,31 detik.

"Mungkin karena kelelahan. Seharusnya di kualifikasi bermain santai, asal masuk final. Baru di final kita "push"," kata Zaki.

Zaki berkaca dari perenang China Haijiao Xu yang menjadi juara di nomor tersebut.  Xu bermain santai di babak penyisihan dengan catatan waktu 28,07 detik. Baru di final dia all out dengan waktu 26,79 detik untuk mengamankan medali emas.

Namun demikian atlet para-renang asal Riau itu cukup berpuas diri dengan hasil tersebut karena dia bisa memecahkan rekor terbaiknya yang dicatatkan waktu test event di kisaran 29 detik.

"Ini juga ajang Para Games pertama bagi saya," kata Zaki, yang akan kembali membela Indonesia di nomor 100 meter gaya dada putra Asian Para Games 2018.

Perenang China Haijiao Xu merebut medali emas nomor gaya bebas 50 meter putra (S8) dengan waktu 26,79 detik diikuti oleh rekan satu negaranya Guanglong Yang dengan waktu 27,17 detik yang berhak atas medali perak.

Medali perunggu nomor tersebut diraih oleh perenang Jepang Kota Kubota dengan waktu 28,28 detik.

Perenang Indonesia lainnya, Guntur, yang turun di nomor yang sama hanya mampu finis di peringkat tujuh dengan catatan waktu 30,75 detik.

Klasifikasi S8 para-renang diikuti oleh atlet renang dengan disabilitas berbeda yang mencakup atlet yang mengalami amputasi dan cerebral palsy.

Pewarta:
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018