Jakarta (ANTARA News) - Atlet para-atletik Settiyo Budi Hartanto berhasil mempersembahkan medali perak dari nomor lompat jauh T45/46/47 putra di Asian Para Games 2018 dengan catatan lompatan 7,10 meter, Senin, yang sekaligus pula menjadi Asian Para Games (APG) terakhirnya. 

Settiyo, yang sudah tampil sejak Asian Para Games masih bernama FESPIC (Far East and South Pacific Games for the Disabled) Games pada tahun 2006, memutuskan pensiun dari ajang multicabang olahraga disabilitas tingkat Asia tersebut. 

"Raihan medali perak sangat membanggakan bagi saya karena ini Asian Para Games saya yang terakhir. Saya mau fokus ke keluarga dan berharap ada regenerasi," ujar Settiyo usai bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin. 

Meski demikian, Settiyo yang kini berusia 33 tahun, belum mau berhenti sepenuhnya dari olahraga lompat jauh. Dia masih mengincar tampil di ASEAN Para Games tahun 2020 di Filipina. 

"Kalau di ASEAN Para Games saya masih bisa bersaing," tutur dia. 

Settiyo Budi Hartanto memang bukan nama asing di olahraga disabilitas Indonesia. Di ajang multicabang internasional, dia sudah tampil mulai tahun 2006 di FESPIC, lalu selalu tampil di Asian Games 2006, 2010, 2014 hingga kini 2018. 

Baca juga: Pelatih: Perolehan medali para-atletik membanggakan sekaligus mengejutkan

Settiyo juga pernah berkompetisi di dua Paralimpiade, yakni Paralimpiade tahun 2012 di London, Inggris dan Paralimpiade tahun 2016 di Rio de Janeiro, Brazil. Namun, di seluruh turnamen itu, prestasi terbaiknya adalah medali perunggu. 

Meski demikian, atlet asal Jawa Tengah mengakui bahwa prestasi terbaiknya sepanjang karier adalah Asian Para Games 2018. 

Di Asian Para Games 2018, Settiyo meraih medali perak dengan lompatan 7,10 meter. Catatannya lebih baik daripada atlet Jepang Ajimu Hashida dengan lompatan 6,88 meter yang meraih perunggu. Medali emas didapatkan oleh atlet China Hao Wang dengan catatan 7,53 meter. 

"Sebelum ini saya tidak pernah melompat sejauh lebih dari tujuh meter di kompetisi resmi. Pernah memang melompat 7,07 meter tetapi itu di turnamen uji coba Asian Para Games 2018," tutur Settiyo. 

Sudah mendapatkan perak Asian Para Games, Settiyo mengaku dengan senang hati akan datang ke Istana Kepresidenan jika diundang oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. 

"Jujur saya tidak datang ketika diundang ke pelepasan atlet Asian Para Games 2018 di Istana Negara. Saya memang hanya ingin datang ke sana karena prestasi, bukan undangan. Saat ini saya sudah meraih medali perak di Asian Para Games 2018, saya siap datang jika kembali diminta," tutur peraih medali perak Kejuaraan Dunia Para-Atletik tahun 2015 di Doha, Qatar. 

Dengan medali perak dari Settiyo, Indonesia sudah meraih dua medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu dari para-atletik Asian Para Games 2018, sampai pukul 19.00 WIB, Senin. 

Total, Indonesia untuk sementara mengoleksi tiga medali emas di Asian Para Games 2018. Selain dua dari para-atletik, Indonesia telah merebut medali emas dari bulu tangkis beregu putra SL3-SU5.

Baca juga: Indonesia raih emas kedua cabang para-atletik

Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018