Jakarta (ANTARA News) - Atlet para-angkat berat putri Indonesia Rani Puji Astuti mengaku sangat senang karena berhasil memenangkan medali perunggu dalam ajang Asian Para Games 2018.
"Saya senang sekali bisa dapat medali perunggu. Paling tidak, saya masih bisa bertahan di tingkat Asia," kata Rani usai pertandingan para-angkat berat di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin.
Pada kejuaraan Asian Para Games 2014 lalu di Incheon, Korea Selatan, perempuan kelahiran 1983 itu juga berhasil membawa pulang medali perunggu.
Sementara itu, dalam ajang Asian Para Games 2018, dia mengakui lawan terberat yang dihadapinya, yaitu berasal dari Uzbekistan yang bernama Ruza Kuzieva.
"Tiga minggu yang lalu, saat kejuaraan di Jepang, saya dan atlet Uzbekistan itu sudah bertemu, dan waktu itu nilai saya jauh sekali di bawah nilai dia," ujar Rani.
Meskipun demikian, dia mengaku tetap bersyukur atas prestasi yang berhasil diraihnya kali ini. Kedepannya, dia berjanji akan berusaha lebih maksimal, sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Tahun depan ada kejuaraan di Filipina. Semoga saya bisa terpilih lagi. Yang pasti, saya ingin hasilnya lebih dari medali perunggu ini. Saya akan berjuang lebih keras lagi," ungkap Rani.
Dalam pertandingan para-angkat berat yang berlangsung pada Senin (8/10), peringkat pertama dengan perolehan medali emas ditempati oleh atlet asal Uzbekistan bernama Ruza Kuzieva dengan angkatan terbaik 113 kilogram.
Sedangkan untuk peringkat kedua dengan perolehan medali perak diduduki oleh atlet para-angkat berat asal Vietnam Hoang Tuyet Loan Chau dengan angkatan terbaik 102 kilogram.
Baca juga: Indonesia tanpa medali kelas 50 kilogram putri
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018