Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mengamankan tiga medali di hari kedua perlombaan cabang olahraga para-renang Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.

Medali pertama datang dari nomer 100 meter gaya bebas putra SB7 lewat atlet para-renang Aris.

Aris yang berlomba di lane 4 menyelesaikan final lomba dengan waktu 1 menit 34,52 detik untuk medali perak.

Medali emas nomor yang diperuntukkan bagi atlet renang yang kehilangan dua tangan atau satu lengan, serta ketidaksempurnaan tubuh bagian bawah itu diraih perenang China Xianquan Huang dengan catatan waktu 1 menit 21,21 detik.

Sedangkan medali perunggu diraih perenang Vietnam Tien Dat Le yang finis dengan waktu 1 menit 39,38 detik.

Kemudian di nomor 100 meter gaya bebas S9, Jendi Pangabean menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia.

Jendi yang berlomba di lane 5 menyelesaikan lomba dengan waktu 1 menit 1,31 detik.

Medali emas nomor tersebut direbut oleh perenang Jepang Takuro Yamada dengan catatan waktu 58,40 detik.

Sedangkan medali perak diraih oleh perenang Jepang lainnya Daiki Kubo dengan catatan waktu 1 menit 0,90 detik.

Kejutan bagi Indonesia datang dari nomor 100 meter gaya dada putri SB14 di mana atlet para-renang Syuci Indriani membuktikan dirinya sebagai yang terbaik di nomor yang diikuti oleh atlet dengan disabilitas intelektual itu.

Syuci yang berlomba dari lane 5 mencatatkan waktu terbaik dengan waktu 1 menit 23,95 detik, dibayangi oleh atlet para-renang Jepang Mai Deguchi di peringkat dua dengan selisih waktu tipis 0,02 detik untuk medali perak.

Medali perunggu nomor yang diikuti oleh atlet dengan disabilitas intelektual itu diraih oleh perenang Jepang Mikika Serizawa.

"Ngga menyangka banget (dapat emas), yang penting harus bisa," kata Syuci usai perlombaan.

Nomor 100 meter gaya dada putri adalah nomor unggulan bagi Syuci di Asian Para Games 2018. Syuci pun sebelumnya bertekad untuk merebut medali emas di nomor tersebut.

Perenang muda berusia 17 tahun itu mengaku setelah finis lomba dia dengan cemas menunggu hasil lomba karena mendapat perlawanan ketat dari perenang Jepang Deguchi.

Deguchi di lane 3 tampil kuat untuk mengejar ketertinggalannya hingga dia dan Syuci finis hampir bersamaan.

"Ngga tahu setelah itu, kayaknya dia duluan. Eh, ternyata aku yang duluan," kata Syuci polos.
 
Atlet para-renang Syuci Indriani di Asian Para Games 2018, Jakarta, Senin (8/10). (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)


Sebelumnya pada hari pertama perlombaan cabang para-renang Syuci menyumbangkan medali perunggu dari nomor 200 meter gaya bebas putri S14.

Atlet para-renang asal Riau itu masih akan berlaga di nomor 200 meter gaya ganti putri.

"Yang penting all out saja, yang penting optimis dapat medali saja," kata Syuci.

Syuci pun menutup wawancara dengan awak media dengan berpesan.

"Selalu dukung kami, karena kami ini sama dengan kalian juga. Mungkin terbatas ya, kekurangan kami. Tapi yang paling penting kelebihan kami itu sangat berharga," kata Syuci.

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang untuk pertama kalinya di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno di ajang Asian Para Games 2018 malam itu.

***4***
T.A059/












 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2018