Jakarta (ANTARA News) - Perjalanan kontingen Indonesia pada Asian Para Games (APG) 2018 yang dipusatkan di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta terbilang mulus karena langsung mampu bersaing dengan negara lain yang jauh lebih siap.

Hingga hari keempat pelaksanaannya, Selasa, kontingen Indonesia berada di posisi lima dengam raihan lima emas, delapan perak dan 11 perunggu. Sedangkan posisi puncak dihuni oleh China dengan raihan 39 emas, 15 perak dan 18 perunggu. Hasil ini dinilai cukup bagus.

Kontingen Indonesia pada hari keempat ini bakal diuji karena ada 95 emas dari sembilan cabang olahraga yang dipertandingkan. Jika mengacu pada hasil hari-hari sebelumnya, Indonesia seharusnya mampu kembali membuat kejutan seperti di cabang para-atletik yang sudah mengemas tiga emas.

Jika dilihat dari target yang ditetapkan, para-atletik kurang satu emas saja. Peluang untuk memenuhi target sangat besar karena banyak nomor andalan seperti 100 meter T11 atas nama Abdul Halim Dalimunte juga belum dipertandingkan. Begitu juga nomor atletik di sektor putri.

"Kontingen Indonesia masih haus medali dan akan terus bertanding sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. Jangan biarkan atlet berjuang sendirian. Sudah menjadi kewajiban kita untuk mendukung dan mengawal langkah para pahlawan," kata Menpora Imam Nahrawi dalam keterangan resminya.

Selain dari para atletik, Indonesia berpeluang untuk meraih medali dari cabang para-renang yang sebelumnya sudah menyumbang satu emas lewat Syuci Indriani. Pada cabang akuatik ini memang banyak peluang meski harus bersaing ketat dengan atlet asal China, maupun Korea Selatan.

Baca juga: Syuci Indriani menang tipis untuk rebut emas para-renang

Tenis meja yang ditargetkan dua emas juga terus berjuang. Atlet senior David Jacobs tetap menjadi andalan. Hingga hari ketiga pelaksaan kejuaraan untuk disabilitas ini, tenis meja baru mengumpulkan satu perak dan satu perunggu. Untuk hari ini ada 11 medali emas yang diperebutkan.

Begitu juga dengan para-balap sepeda. Meski tidak ditargetkan meraih emas. Muhammad Fadli dan kawan-kawan bertekad meraih medali emas karena peluang dinilai cukup terbuka. Ada beberapa nomor yang berpeluang diantaranya individual road race.

"Road race beda dengan ITT. Di sini kerja sama dengan tim pendukung sangat dibutuhkan. Beda dengan ITT yang harus dilakukan sendiri. Makanya saya sangat optimistis," kata Muhammad Fadli yang sebelumnya meraih perak dari nomor ITT C4.

Balap sepeda nomor road race C4 ini juga digelar di Sirkuit International Sentul, Bogor, Jawa Barat. Semua atlet yang turun bakal menempuh jarak 68 km yang terbagi dalam 17 putaran. Persaingan bakal berlangsung dengan ketat dan salah satu rivalnya berasal dari China.

Tidak hanya dari atletik, renang, tenis meja dan balap sepeda. Kontingan Indonesia pada hari keempat kejuaraan empat tahunan ini juga berpeluang mengemas medali dari anggar kursi roda, tenpin boling, judo, angkat berat hingga menembak.

Pada Asian Para Games 2018, Indonesia ditargetkan mampu masuk sepuluh besar klasemen akhir dengan raihan 16-17 medali emas. Peluang ini sangat terbuka mengingat cabang unggulan belum masuk tahap final seperti catur yang pada kejuaraan ini menargetkan empat medali emas. Begitu juga dengan bulu tangkis individu.

Melihat tren yang ada, peluang untuk tetap menyodok ke papan atas bagi kontingen Indonesia sangat terbuka. Apalagi pemerintah berjanji memberikan bonus besar yaitu Rp1,5 miliar untuk satu keping medali emas. ***4***

Baca juga: Perburuan medali Asian Para Games 2018 resmi dimulai

Pewarta:
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2018