"Ini adalah sebuah pencapaian besar untuk terus melangkah kedepan, kemenangan ini merupakan salah satu motivasi saya untuk terus berkembang lebih baik lagi," kata Harvinder kepada Antara.
Menurut dia, hasil di Asian Para Games 2018 ini akan dijadikan pijakan untuk menghadapi kejuaraan yang lebih besar. Pihaknya mengaku akan terus berlatih guna mengasah kemampuan mengingat calon lawan pasti melakukan hal yang sama.
Apa yang diraih oleh Harvinder pada kejuaraan atlet disabilitas ini sangat diapresiasi oleh pelatih, Suhag Sanjay. Menurut dia, khusus untuk kejuaran di Jakarta ini persiapan dilakukan secara intensif selama enam bulan.
"Kami telah mempersiapkan semua nya secara matang dengan perolehan medali emas ini kerja keras kami telah terbayar" ujar Suhag saat dikonfirmasi.
Suhag mengatakan medali emas yang dipersembahkan oleh Harvinder sudah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh federasinya. Hanya saja banyak pula atlet India yang kurang beruntung sehingga mengakhiri perlombaan lebih cepat.
Atlet India yang langkahnya sudah terhenti diantaranya Pooja untuk nomor recurve woman yang di taklukkan wakil Korea Selatan, Jo Jang Moon dan Swami S untuk nomor compound men yang dikalahkan wakil Indonesia, Ali Muhammad.
Sementara itu, atlet asal China Zhao L mengaku pertandingan final yang baru saja berlangsung cukup sengit dan menantang. Hanya saja dirinya harus mengakui keunggulan lawan.
"Setiap permainan pasti ada kalah dan menang nya, ini bukan kekalahan yang harus disesali walaupun saya bermain dengan kesehatan yang kurang maksimal tapi ini bisa sebagai pelajaran berharga untuk selanjutnya," kata Zhao.
Usai Asian Para Games 2018, kata Zhao, dirinya akan menikmati waktu luangnya bersama keluarga sebelum melanjutkan kembali aktifitas dan latihan untuk mempersiapkan pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Baca juga: Karisma Evi Tiarani rebut emas lari 100 meter putri
Baca juga: Indonesia tambah koleksi medali cabor tenis meja
Baca juga: Indonesia tambah dua emas catur putra
Pewarta: Bayu Kuncahyo/Fatima/Alif
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018