Jakarta (ANTARA News) - Atlet para-angkat berat putri Indonesia Siti Mahmudah memberikan motivasi kepada pada penyandang disabilitas agar terus menjalani hidup dengan penuh semangat. 

"Jangan fokus pada kekurangan, tapi fokuslah pada kelebihan yang dimiliki. Terus semangat menjalani hidup," kata Siti usai pertandingan para-angkat berat di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu. 

Selain semangat, perempuan kelahiran tahun 1990 itu juga mengingatkan kepada penyandang disabilitas agar senantiasa menjalani kehidupan dengan penuh optimisme. 

"Tetap optimis dalam menjalani kehidupan. Dengan begitu, kita pasti bisa menjadi apa yang kita inginkan, cita-cita kita akan dapat diwujudkan. Jangan menyerah," ujar Siti. 

Mengenai perolehan medali perak, perempuan berkursi roda itu mengaku sangat senang dan bangga. Akan tetapi, dia berjanji untuk terus berusaha dan berjuang lebih keras lagi kedepannya. 

"Untuk saat ini, saya senang dapat medali perak. Tapi saya akan lebih berusaha lagi supaya hasilnya juga lebih baik lagi. Prestasi ini untuk Indonesia," tutur Siti. 

Sementara itu, kepada seluruh atlet yang tengah berjuang mengharumkan nama bangsa dalam ajang Asian Para Games 2018, dia berpesan agar terus berjuang hingga maksimal. 

"Untuk teman-teman yang berjuang di Asian Para Games, tetap semangat. Terus berusaha sampai maksimal. Kalian bisa. Indonesia juara," seru Siti. 

Siti Mahmudah berhasil menjadi juara kedua dan memenangkan medali perak dalam pertandingan para-angkat berat kelas 79 kilogram putri dengan angkatan terbaik 120 kilogram. 

Sedangkan emas diraih oleh atlet asal China Lili Xu dengan angkatan terbaik 140 kilogram dan medali perunggu diraih oleh atlet asal Chinese Taipei Tzu-Hui Lin dengan angkatan terbaik 120 kilogram. 

Meskipun sama-sama mencatat rekor 120 kilogram, atlet Indonesia dan atlet Chinese Taipei berbeda dari segi angkatan. Dari tiga kali angkatan, atlet Indonesia berhasil mengeksekusi ketiga angkatan tersebut tanpa ada kegagalan. 

Sementara itu, atlet Chinese Taipei hanya mampu mengeksekusi angkatan terakhir, namun gagal di angkatan pertama dan kedua.

Baca juga: Nurtani bangga ditonton Presiden Jokowi

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018