Kendati menghadapi unggulan pertama, Pak Ukun -- demikian sapaan akrab Ukun -- tampil begitu percaya diri dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut, di hadapan dukungan penonton yang memadati tribun Istora.
Ukun yang lebih memainkan reli-reli panjang berhasil merebut poin gim pertama dengan skor cukup meyakinkan 21-18. Ukun yang begitu ekspresif selama bertanding bahkan melakukan sujud syukur ketika meraih poin gim pertama.
Ekspresifnya permainan Ukun sukses memancing dukungan dan sorak sorai yang lebih masif di gim kedua.
Ukun melaju dan di ambang kemenangan saat unggul 20-15 di gim kedua, sayangnya ia sempat kehilangan konsentrasi dan membuat Manoj mengejar 20-20.
Pilihan Ukun untuk mempertebal pertahanan demi menyambut pukulan-pukulan keras Manoj terbukti jadi strategi jitu. Dua pukulan Manoj tersangkut di net dan Ukun merebut gim kedua 22-20 demi memastikan satu tempat di partai final.
"Alhamdulillah ini mah menang berkat doa semuanya," kata Ukun ditemui selepas kemenangannya.
Ukun juga mengaku ia sempat terlanjur ingin terburu-buru menyelesaikan pertandingan saat unggul 20-15 di gim kedua.
"Konsentrasi kurang fokus, ingin cepat-cepat habis. Ternyata susah mau diselesaikan langsung sekaligus," ujarnya.
"Padahal sudah 20-15 ya, alhamdulillah masih bisa menang," kata Ukun menambahkan.
Di partai final, Ukun akan kembali menghadapi wakil India, Pramod Bhagat, yang menyingkirkan tunggal putra Vietnam, Trinh Anh Tuan, 21-17, 18-21, 21-9.
Indonesia juga menempatkan wakil di partai final dua nomor lainnya yakni tunggal putra SL4 Fredy Setiawan yang mengalahkan sesama atlet Indonesia Hikmat Ramdhani 21-16, 21-5 serta ganda campuran SL3-SU5 Hary Susanto/Leani Ratri Oktila yang juga mengalahkan pasangan Indonesia Hikmat Ramdhani/Khalimatus Sadiyah Sukohandoko 21-17, 21-9.
Baca juga: Memaksimalkan peluang emas dari cabang favorit
Baca juga: Peluang meraup dua emas dari bulu tangkis hari ini
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018