Jakarta (ANTARA News) - Peraih emas di kategori catur cepat kelas VI-B1,Tati Karhati, berpesan agar para penyandang disabilitas jangan malu dengan kondisi yang kekurangan dan tetap semangat serta berprestasi. 

"Jangan minder,  tetap semangat. Pasti apapun yang diciptakan Allah itu tidak ada yang tidak berguna pasti ada manfaatnya, kita begini juga pasti ada manfaatnya," ujar Tati yang ditemui ditenda atlet usai bertanding babak final cabang olahraga catur di GOR Cempaka Putih, Jumat. 

Perempuan berambut panjang itu mengaku sejak kecil tidak bisa melihat, begitu juga dengan tiga kakaknya. Hanya satu dari saudaranya yang mampu melihat, yaitu kakak kedua. Tati sendiri adalah anak bungsu dari 5 bersaudara.

"Tidak pernah minder. Kami di keluarga ada empat yang tuna netra,  kakak pertama saya,  ketiga, keempat dan saya," kata Tati yang bercerita jika ia dan ketiga kakaknya lahir normal. 

Menurut cerita orang tuanya,  mereka mengalami panas tinggi saat kecil sehingga mengalami penurunan penglihatan dan sama sekali tidak bisa melihat. 

Tati Karhati berseri-seri karena ia mendapatkan emas di kategori catur cepat kelas VI-B1 (netra) perorangan putri.

Tati meraih 6 poin dari tujuh kali pertandingan dengan hasil lima kali menang dan dua kali remis. Selain emas perorangan Tati juga mendapatkan emas beregu. 

Sudah sejak lama ia berencana untuk mengobati ibunya yang mengalami patah tulang di paha kiri akibat kecelakaan, maka sebagian dari bonus yang diperoleh karena prestasinya dalam catur akan dipersembahkan untuk pengobatan sang ibu. 

"Rencananya untuk membantu orang tua, buat operasi ibu," kata perempuan berusia 26 tahun itu.

Selain untuk pengobatan ibunya yang mengalami kecelakaan pada 2005, bonus yang didapat juga rencananya akan digunakan Tati untuk mengobati ayahnya yang mengalami katarak. 

"Sisanya untuk masa depan, pengen punya kos-kosan," ujar ibu dari Avargeda, putra Tati yang baru berusia 1,4 tahun sambil tertawa. 

Menpora Imam Nahrawi menjanjikan bonus sebesar Rp1,5 miliar bagi peraih medali emas di Asian Para Games, serta bonus lainnya sama seperti Asian Games.

Catur bagi Tati membawa berkah, karena ia bisa berprestasi dan mengubah nasib keluarga menjadi lebih baik meski awalnya tidak menganggap serius catur. 

"Jadi jangan malu, apalagi pemerintah sekarang sudah memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas. Tetap semangat dan berbesar hati," tambah Tati yang mengaku telah diangkat PNS karena juga berprestasi di ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur. 
 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018